Find Us On Social Media :

Lebih dari 1.000 Tahun Hidup di Atas Air, Inilah Suku Bajau ‘Duyung’ Indonesia yang Habiskan Sebagian Besar Hidup Mereka di Laut, Bagaimana Mereka Bisa Tahan Menyelam Berlama-lama?

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 21 Desember 2021 | 13:40 WIB

Suku Bajau, yang hidup lebih dari 1.000 tahun di atas air.

Setelah diteliti lebih lanjut, ditemukan bahwa gen bernama PDE10A mengontrol hormon tiroid tertentu pada orang Bajau, tetapi tidak di Saluan, sehingga menghasilkan limpa yang lebih besar pada orang Bajau.

Adaptasi ini membantu orang Bajau memiliki  lebih banyak darah yang kaya hemoglobin, dan limpa berkontraksi secara mendalam.

Dan inilah yang memberi orang Bajau kemampuan luar biasa untuk menyelam lebih lama daripada kebanyakan manusia lain.

Beberapa anomali genetik lain juga ditemukan pada suku Bajau, termasuk gen FAM178B yang mempertahankan tingkat pH darah ketika mengakumulasi oksigen, dan BDKRB2, yang dikaitkan dengan vasokonstriksi perifer sebagai respons terhadap penyelaman yang dalam.

Limpa yang besar dan spesialis genetik ini memainkan peran penting bagi kemampuan orang Bajau untuk menyelam lebih lama.

Limpa yang tidak biasa seperti itu juga terlihat di banyak mamalia air, yang juga dikenal dapat menyelam dalam waktu lama.

Sementara limpa membantu orang Bajau menyelam lebih baik, beberapa adaptasi lain juga berperan.

Tubuh manusia memiliki perilaku yang berbeda ketika berada di ketinggian dan kedalaman yang ekstrem.

Ketika manusia melakukan penyelaman yang dalam, maka terjadi peningkatan tekanan yang memungkinkan pembuluh darah di paru-paru menyediakan lebih banyak darah.

Baca Juga: Baru Saja Menangkan Klaim Atas Tanah Adat Papua Barat, Inilah Suku Moi di Sorong yang Percaya Jika Tanah Adalah Ibu, 'Menjual Tanah Sama dengan Menjual Mama'