Find Us On Social Media :

Wasiat Terakhir Ayah Kim Jong-Un Terkuak, Ini Alasan Sang Diktator Korea Utara Itu Marah Besar, Sampai Tega Habisi Nyawa Saudaranya Sendiri

By May N, Minggu, 19 Desember 2021 | 16:48 WIB

Kim Jong-il bersama putranya, pemimpin Korea Utara saat ini, Kim Jong-un.

Intisari - Online.com - Kehidupan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un, diliputi dengan misteri.

Salah satunya adalah mengenai caranya mendapatkan kekuasaan karena ada tuduhan jika Kim Jong-Un membunuh saudara tirinya, Kim Jong-Nam.

Kini sebuah wasiat yang turun dari ayah Kim Jong-Un, Kim Jong-Il, menjadi bukti kejahatan yang dilakukan oleh Kim Jong-Un.

Melansir Express, 10 tahun yang lalu tepatnya pada 17 Desember 2011, Kim Jong-Il meninggal karena serangan jantung di usia 69.

Baca Juga: Dilarang Tertawa 11 Hari, Begini Penderitaan Rakyat Korea Utara Saat Kenang Kematian Kim Jong Il

Pemberi pengumuman yang menangis dalam pernyataannya di televisi nasional kesulitan menyembunyikan kesedihannya saat ia mengatakan Kim Jong-Il telah meninggal karena kelebihan beban pekerjaan fisik dan mental.

Jutaan warga Korea Utara "tenggelam dalam kesedihan tidak tergambarkan," menurut KCNA, agen berita pemerintah Korea Utara.

Bertebaran gambar-gambar orang menangis secara terbuka di Pyongyang, seringnya dalam kelompok besar dan jatuh ke tanah.

Anaknya, Kim Jong-Un, diumumkan sebagai "penerus besar" yang mana warga Korea Utara harus bersatu di bawahnya.

Baca Juga: Selama 70 Tahun Baku Hantam dengan Korsel, Kim Jong-Un yang Terkenal Keras Akhirnya Melunak, Presiden Korea Selatan Bocorkan Hubungan Damai dengan Negara Komunis Itu

10 tahun selanjutnya akan terbukti menjadi perjalanan seperti roller coaster bagi Korea Utara dan dunia.

Banyak pakar telah mencatat jika Kim Jong-Un telah secara sukses mempersenjatai negaranya ke tahap yang tidak pernah dilakukan ayahnya.

Beberapa kali, ia telah mengancam dunia dengan perang nuklir, sementara secara singkat memberi sinyal ia mau berdamai dengan bertemu dengan mantan Presiden Donald Trump.

Saat Kim Jong-Il mati, tidak jelas ke arah mana ia ingin Korea Utara berjalan.

Baca Juga: Konon Bayarannya Capai Puluhan Juta, Inilah Kisah 2.000 Wanita Simpanan Kim Jong-un, Ada di Dalam Kereta?

Beberapa bulan mengikuti kematiannya, wasiat terakhirnya didapat oleh dua lembaga penelitian di Korea Selatan, merincikan warisan masa depannya untuk negara.

Ternyata ia meminta jika negara tersebut menghentikan perang dengan Korea Selatan, menurut wasiat yang didapat dan diumumkan ke publik oleh Sejong Institute, lembaga penelitian Korea Selatan.

Namun ia juga memerintahkan Korea Utara melanjutkan mengembangkan senjata penghancur massal, seperti didapat oleh Lee Yun-keol, sosok penting pembelot Korea Utara dan kepala NK Strategic Information Service Centre, lembaga penelitian di Seoul.

Salah satu permintaan mengejutkan mengkhawatirkan anaknya dari pernikahan sebelumnya dan bagaimana mereka seharusnya dilindungi.

Baca Juga: Sehabis Menghilang Sebulan, Kim Jong Un Muncul di Kota Perbatasan Ini, Terkuak Rencananya Bangun Proyek Mentereng Ini

Ia meminta jika perlakuan khusus diperpanjang untuk anak tertuanya, Kim Jong-Nam, dan jika ia mendapatkan "hidup nyaman di luar negeri," menurut SinoNK, sebuah jurnal ditujukan mempelajari Timur Laut Asia.

Namun, apa yang belum terkuak tidak bisa jauh dari permintaan Kim Jong-Il.

Saudara tiri Kim Jong-Un, Kim Jong-Nam, dibunuh dalam sebuah serangan di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, tahun 2017.

Menunggu penerbangan, sosok berusia 45 tahun itu didekati dua wanit dalam dua kejadian terpisah dan diberi dengan apa yang ia katakan kepada resepsionis sebagai cairan, yang ternyata merupakan racun syaraf mematikan VX.

Baca Juga: Sehabis Menghilang Sebulan, Kim Jong Un Muncul di Kota Perbatasan Ini, Terkuak Rencananya Bangun Proyek Mentereng Ini

Ia dibawa ke RS terdekat, tapi otopsi selanutnya memastikan ia telah meninggal dalam 20 menit terpapar racun syaraf tersebut.

Dua wanita tersebut Siti Aisyah dari Indonesia, dan Doan Thi Huong dari Vietnam, ditahan.

Siti Aisyah kemudian mengaku ia diajak terlibat dalam prank dan yakin jika cairan yang dipakai adalah minyak bayi.

Dalam sebuah wawancara dengan Daily Mail, Siti Aisyah mengaku ia direkrut oleh pria yang ia yakin merupakan produser TV, yang mengatakan kepadanya ia bisa menjadi seorang bintang Youtube setelah melakukan prank untuk video viral.

Baca Juga: Saat Seluruh Dunia Soroti 'Menghilangnya' Kim Jong-Un, Tanpa Disadari Korea Utara Telah Membangun Kekuatan Militer Terbesarnya, Ini yang Diincarnya

Seperti dilaporkan beberapa media, termasuk Business Insider, pria-pria tersebut diyakini merupakan agen rahasia Korea Utara dan merekrut Siti Aisyah untuk membunuh Kim Jong-Nam dalam perintah dari Kim Jong-Un.

Sebuah investigasi oleh The Guardian berjudul "Bagaimana Korea Utara lolos dengan pembunuhan Kim Jong-Nam" menelusuri sifat pembunuhan tersebut.

Tercatat bahwa saat serangan terlaksana, "setidaknya empat agen Korea Utara bersembunyi di dekatnya untuk menyaksikan pembunuhan publik dan sudah siap dengan sebuah rencana cadangan jika ada yang salah."

Beberapa jam setelah serangan, agen-agen itu melewati gerbang imigrasi dan masuk ke dalam penerbangan keluar dari Malaysia, "ditemani oleh seorang diplomat Korea Utara."

Baca Juga: Kim Jong Un Minta Rakyatnya Makan Sedikit hingga 2025, Sejarah Mencatat Dulu Mereka Sudah Suka Gali Mayat Demi Perut yang Kelaparan

Laporan dilanjutkan: "Rute penerbangan mereka kembali ke Pyongyang diperhitungkan secara berhati-hati untuk menghindari negara-negara yang menahan pesawat mereka dan menahan para agen tersebut."

Vipin Narang, seorang profesor politik di Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengatakan: "Alasan pembunuhan dilakukan secara publik adalah untuk menunjukkan Kim Jong-Un tidak takut menggunakan senjata pemusnah massal di bandara internasional yang ramai."

Keduanya memang lama tidak akur, dengan Kim Jong-Nam secara terbuka menantang kekuasaan Kim Jong-Un.

Faktanya, Kim Jong-Nam diyakini merupakan seorang informan CIA sebelum ia dibunuh, dan sebagian besar hidupnya tinggal di luar Korea Utara.

Baca Juga: Bencana Kelaparan Tak Lama Lagi Akan Menimpa Korea Utara, Kim Jong-Un Malah Perintahkan Warga Korea Utara Makan Angsa Hitam, Alasannya Bikin Geleng-geleng Kepala

Sejak ia lahir di tahun 1971, Kim Jong-Nam digadang-gadang menjadi pemimpin Korea Utara.

Namun setelah dikirim ke sekolah asrama Swiss, ia mengembangkan kecintaan kepada gaya hidup mewah.

Tahun 2001 terjadi insiden melibatkannya yang dianggap membawa rasa malu kepada Korea Utara dan keluarganya.