Indonesia Bak Dipepet Dua Potensi Episentrum Omicron, Dua Negara Tetangga Ini Terus-terusan Mencatat Penambahan Jumlah Pasien Covid-19

May N

Penulis

Gejala varian Omicron salah satunya adalah demam dan merasakan kelelahan.

Intisari - Online.com -Saat ini banyak negara-negara yang mencatat penambahan pasien Covid-19.

Kontan mencatat Australia dan Malaysia terus saja mencatat penambahan pasien Covid-19.

Kasus Covid-19 meledak lagi di Australia. Sabtu (18/12), Negeri Kanguru itu melaporkan rekor tertinggi kasus Covid-19 untuk hari ketiga berturut, dengan wabah meningkat di dua negara bagian terpadat.

Meski kasus Covid-19 melonjak, namun Perdana Menteri Australia Scott Morrison menganggap remeh risiko dengan melonggarkan pembatasan.

Baca Juga: Antisipasi Terjadinya Lonjakan Kasus Covid-19 pada Akhir Tahun, Masyarakat Diminta untuk Taat Prokes

Negara bagian New South Wales melaporkan 2.482 kasus baru, negara bagian Victoria melaporkan 1.504 kasus baru dan negara bagian Queensland melaporkan 31 kasus baru pada Sabtu (18/12).

Total kasus dari 3 negara bagian itu mencapai 4.017 kasus.

Seperti dikutip Channel News Asia, Jumlah kasus Covid-19 ini melampaui rekor tertinggi sebelumnya di Austalia yaitu 3.820 kasus sehari sebelumnya.

Morrison menegaskan pada Sabtu (18/12), fokus pemerintah harus pada rawat inap dan kasus dalam perawatan intensif serta ventilator daripada jumlah kasus aktual yang muncul.

Baca Juga: Hati-hati, Hoaks Covid-19 yang Menyebar di Ruang Digital Meningkat

Ia menyebut Australia harus belajar hidup dengan virus.

Sejauh ini, dia mengatakan, peningkatan jumlah kasus di New South Wales tidak memberi tekanan berarti pada rumah sakit, dengan hanya 26 orang dalam perawatan intensif.

Pesta di pub mendorong lonjakan kasus Covid-19 di Australia ke rekor tertinggi.

"Saya tidak akan setuju bahwa orang Australia berpuas diri tentang hal itu. Kami menganggap ini sangat serius. Sebaiknya ditangani dengan kepala tenang dan rencana yang jelas," kata Morrison pada konferensi media di Hobart di negara bagian pulau Tasmania.

Baca Juga: Jadi Jenis Vaksin Paling Jarang Didengar di Indonesia padahal Langsung Tokcer Hanya dengan Sekali Suntik, Vaksin Ini Malah Diklaim Sakti untuk Tangkal Omicron

Dia mengatakan, Australia tidak berada dalam situasi yang sama dengan Inggris, Eropa atau Amerika Utara, di mana kasus-kasus melonjak.

Dalam pelonggaran pembatasan pandemi terbaru, turis asung yang sudah divaksinasi penuh yang tiba di Sydney dan Melbourne tidak perlu lagi diisolasi selama 72 jam, kata pemerintah New South Wales dan Victoria, Jumat (17/12).

Pelancong yang masuk masih perlu mendapatkan tes PCR dalam waktu 24 jam setelah tiba, tetapi hanya perlu mengisolasi sampai mereka menerima hasil tes negatif.

"Kami tahu ini adalah waktu yang menantang untuk perjalanan internasional dengan aturan baru dan munculnya varian Omicron, tetapi pengumuman ini tentang menyederhanakan proses dan memastikan dua kota terbesar Australia memiliki pendekatan yang konsisten," kata Perdana Menteri New South Wales Dominic Perrottet kata dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Diprediksi Bakal Bangkrut Usai Tambang Minyaknya Mengering, Ekonomi Timor Leste Justru Dinyatakan Bakal Pulih, Bahkan Ada Sektor yang Disebut Naik Dua Kali Lipat

Australia sejauh ini mencatat sekitar 239.000 kasus Covid-19 dan sekitar 2.130 kematian.

Malaysia melaporkan 11 kasus lagi Omicron COVID-19 pada Sabtu (18/12), sehingga total menjadi 13.

Semua 11 infeksi berasal dari impor, terdiri dari tiga orang yang melakukan perjalanan dari Inggris, tiga dari Amerika Serikat, dua dari Nigeria, dua dari Arab Saudi dan satu dari Australia.

Sembilan dari kasus tersebut adalah orang Malaysia, sementara dua orang Nigeria, kata direktur jenderal kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah.

Baca Juga: Bukan Covid-19, Inilah Ancaman Paling Mematikan Bagi Penduduk Bumi, Diprediksi Tak Lama Lagi Terjadi di Antartika, Konon Bisa Menjadi Pemicu Kiamat

Dia menambahkan, 11 kasus tersebut termasuk di antara 18 sampel yang menunjukkan dugaan adanya varian Omicron, seperti yang diumumkan Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin, Kamis.

“Tujuh sampel lainnya, bagaimanapun, (kami) tidak dapat mengkonfirmasi keberadaan varian Omicron karena seluruh pengurutan genom tidak dapat dilakukan karena tingkat viral load yang rendah dalam sampel,” kata Dr Noor Hisham.

Dengan lebih banyak kasus Omicron yang diimpor di Malaysia, otoritas kesehatan mengatakan langkah-langkah COVID-19 telah ditingkatkan di semua titik masuk internasional dan di masyarakat.

Nigeria, misalnya, telah ditambahkan ke daftar negara berisiko tinggi.

Baca Juga: Covid-19 Varian Omicron Masuk Indonesia, Tak Disangka Vaksin Sejuta Umat yang Sudah Disuntikkan pada Banyak Orang di Indonesia Ternyata Bisa Ampuh Lawan Omicron, Tapi Ini Syaratnya

Mr Khairy mengatakan awal pekan ini bahwa pelancong dari negara-negara ini harus memakai alat pelacak digital selama masa karantina wajib mereka.

Wisatawan yang tiba dari Inggris harus melakukan tes mandiri setiap hari selama karantina dan melaporkan hasilnya di aplikasi MySejahtera.

Sementara perayaan Malam Tahun Baru skala besar tidak diperbolehkan, orang-orang yang menghadiri acara-acara perayaan berskala kecil harus melakukan tes diri sebelum menghadirinya, kata Khairy.

Kementerian Kesehatan Malaysia juga mendesak masyarakat untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 mereka.

Baca Juga: Covid-19 Varian Omicron Masuk Indonesia, Ada Kabar Buruk dan Baik, Ilmuwan Sebut Varian Ini Dapat 'Menyelinap Menembus' Perlindungan Vaksin, Ini Dampak bagi Penderitanya

Artikel Terkait