Penulis
Intisari-Online.com -- Menjelang akhir tahun, kemungkinan terjadinya lonjakan jumlah orang terinfeksi Covid-19 cukup besar. Mengingat, sebagian besar masyarakat akan melakukan aktivitas untuk merayakan Natal dan Tahun Baru.
Hal tersebut disampaikan Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Tonang Dwi Ardiyanto pada dialog bertema “Patuh Prokes dan Vaksinasi Wujud Bela Negara”.
Demi mengantisipasi hal tersebut, Tonang mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi.
“Terkait vaksinasi, target dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah 40 persen orang sudah tervaksin. Sementara, saat ini Indonesia baru melakukan vaksinasi terhadap lebih dari 38 persen masyarakat. Maka dari itu, pemerintah harus mengejar target yang tersisa,” ujar Tonang dalam keterangan tertulis yang diterima Intisari, Sabtu (18/12/2021).
Tonang berharap agar pemerintah dan masyarakat dapat menahan laju penyebaran Covid-19, terlepas dari apapun jenis virusnya.
Adapun vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun yang telah dilaksanakan juga menjadi upaya pemerataan vaksin agar benteng pertahanan terhadap Covid-19 semakin kuat.
“Vaksinasi untuk kelompok umur tersebut dimulai dari sekarang dengan harapan saat sekolah mulai dibuka secara penuh, anak-anak tidak akan tertular. Andai terinfeksi, diharapkan tidak menular kepada keluarga. Penting untuk turut memberikan perlindungan juga kepada anggota keluarga yang lansia dan belum melakukan vaksinasi,” kata Tonang.
Tonang menambahkan, meski saat ini varian Omicron telah terdeteksi di Indonesia, masyarakat diminta untuk tidak panik. Namun, masyarakat sebaiknya juga tidak gegabah.
“Dengan mempertahankan prokes dan vaksinasi, diharapkan kita bisa melewati fase Desember-Januari tanpa lonjakan kasus yang signifikan. Kita bela negara dengan pertahankan resiliensi kesehatan,” jelasnya
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Dahnil Anzar mengatakan, pandemi Covid-19 membuat sebagian besar berada dalam kondisi sulit. Akibatnya, banyak orang yang harus kehilangan pekerjaan maupun orang tercinta.
Maka dari itu, penerapan prokes harus terus dilakukan secara disiplin. Hal tersebut merupakan tindakan sederhana, namun bisa berdampak besar pada negara dan peradaban.
“Kita juga harus saling menjaga. Ini mencerminkan moralitas bangsa Indonesia yang terbiasa gotong royong dan hidup bersama. Apapun yang diperbuat akan memberikan pengaruh bagi orang lain. Jadi, tindakan individual akan berdampak kolektif bagi kepentingan lingkungan dan keseluruhan. Itu yang harus selalu diingat,” ujar Dahnil.
Dahnil menambahkan, penggunaan narasi patriotik dan nasionalis juga diperlukan untuk mengajak masyarakat mematuhi prokes.
Tujuannya, agar masyarakat menjadi lebih optimal dan memiliki kesadaran kolektif dalam menerapkan kebiasaan tersebut.
“Perlawanan terhadap Covid-19 juga merupakan bentuk perjuangan dan tindakan untuk menumbuhkan empati, simpati, dan persatuan. Jadi, jangan sia-siakan perjuangan itu. Selain prokes, lakukan juga vaksinasi,” kata Dahnil.
Hal tersebut, lanjut Dahnil, akan berpengaruh besar, terutama untuk lingkungan dan keseluruhan masyarakat. Maka dari itu, tak berlebihan rasanya jika upaya tersebut dapat dinilai sebagai tugas kemanusiaan, bela negara, dan wujud nasionalisme.
Menurutnya, bela negara dan nasionalisme telah menjadi nilai universal bagi semua negara di dunia.
Adapun pandemi telah menghadirkan nilai kemanusiaan seperti solidaritas yang kuat. Di sisi lain, negara juga berusaha menumbuhkan gerakan empati serta simpati di tengah masyarakat.
Baca Juga: Masyarakat Punya Andil dalam Pengendalian Covid-19, IDI Imbau Ketaatan Prokes dan Deteksi Diri
“Nilai kemanusiaan tersebut harus terus dihidupkan karena merupakan nilai bela negara. Jadi, masyarakat harus taat prokes, seperti memakai masker dan menjaga jarak. Ada pesan kemanusiaan di situ. Menjaga diri sendiri itu sama dengan menjaga lingkungan dan orang lain. Itu tugas kemanusiaan dan bela negara yang otentik,” ujar Dahnil dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/12/2021).
Di sisi lain, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dave Akbarshah Fikarno mengatakan, bela negara bisa dilakukan dengan beragam faktor dan sektor. Salah satunya, melalui penerapan prokes.
Tak hanya itu, untuk dapat hidup berdampingan dengan Covid-19, Dave berharap agar pemerintah segera mempersiapkan konsep tersebut.
Lalu, hal tersebut juga harus disosialisasikan dengan baik, mulai dari aparat, lingkungan tempat tinggal seperti rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), hingga masyarakat umum.
“Agar masyarakat semua mengetahui aturan itu untuk apa, gunanya apa, dan bagaimana melaksanakannya. Masyarakat juga jangan sampai lupa pentingnya penerapan prokes,” jelas Dave.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tetap berpikir kreatif. Meski dengan keterbatasan, masyarakat harus terus berusaha agar tetap produktif.