Find Us On Social Media :

Guncangannya Sampai Terasa di Makassar, Ini Penyebab Gempa Magnitudo 7,4 di NTT Oleh BMKG dan Mengapa Sampai Muncul Peringatan Dini Tsunami

By May N, Selasa, 14 Desember 2021 | 18:08 WIB

Foto yang menunjukkan potret korban gempa berkekuatan M 7,4 di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai bermunculan

Intisari - Online.com - Gempa bumi dengan magnitudo 7,4 SR terjadi di Laut Flores, Selasa (14/12/2021) pukul 10.20 waktu Indonesia Barat (WIB).

Kekuatannya begitu besar, gempa juga dirasakan tidak hanya di NTT tapi sampai Makassar, Sulawesi Selatan.

Besarnya magnitudo gempa membuat peringatan dini tsunami aktif.

Walaupun begitu pukul 13.20 WITA atau 12.20 WIB, peringatan tersebut sudah dicabut.

Baca Juga: Gempa M 7,4 Guncang NTT, Disebut Berpotensi Tsunami, Mendadak Pusat Peringatan Tsunami di Amerika Sampai Beri Peringatan Begini Pada Indonesia

"Hingga pukul 13.20 Wita, dua jam setelah kejadian gempa bumi, sudah tidak mendeteksi kenaikan muka air laut lagi, maka peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir," kata Kepala BMKG, Dwikorota Karnawati dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/12/2021).

Penyebab gempa

Gempa bumi tektonik terjadi pukul 11.20.23 WITA dengan episentrum gempa di Laut Flores jarak 112 kilometer arah barat laut Kota Larantuka, NTT.

Pusat gempa ada pada kedalaman 10 kilometer.

Baca Juga: NTT Diguncang Gempa 7,4 Magnitudo Sampai Berpotensi Tsunami, Inilah 'The Ring of Fire', Penyebab Indonesia Berstatus Kawasan Rawan Gempa hingga Tsunami

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal," sebut Dwikorita.

Gempa terjadi akibat adanya aktivitas sesar atau patahan aktif di Laut Flores.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa mekanismenya adalah geser. Jadi gempa bumi ini terjadi akibat adanya patahan geser," jelas Dwikorita.

Guncangan gempa juga dirasakan di daerah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara, dan Lembata, dengan intensitas guncangan sebesar III-IV skala MMI, atau dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah di siang hari.

Baca Juga: Baru Saja Berduka Akibat Ledakan Gunung Semeru, BMKG Beberkan 3 Kawasan di Indonesia Ini Berpotensi Alami Gempa dan Tsunami

Gempa juga dirasakan masyarakat Tambolaka, Waikabubak, dan Waingapu, kekuatan guncangan intensitas III skala MMI, yaitu getaran dirasakan nyata di dalam rumah seakan-akan getaran truk yang berlalu.

Dwikorita mengatakan, setelah peringatan dini tsunami berakhir, masyarakat diizinkan kembali ke tempat masing-masing.

"Karena gempa-gempa susulan masih terjadi, maka masyarakat diimbau menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," imbau Dwikorita.

BMKG saat ini memantau aktivitas gempa susulan yang terjadi.

Baca Juga: Inilah Firasat Gempa Bumi Berdasarkan Waktu Terjadinya Menurut Primbon Jawa, Bila Terjadi Siang Hari Pertanda Baik atau Buruk?

"Hingga pukul 12.40 Wita, tercatat kami monitor ada 14 gempa susulan dengan kekuatan maksimum 5,6. Kami masih terus memonitor gempa susulan yang kecenderungannya semakin melemah," pungkasnya.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini