Menyerang dengan suara mirip serigala yang melolong dan kuda meringkik, ‘The Beast’ sepertinya lebih suka menyergap, menjatuhkan korban dari belakang.
Penggambaran pertama ini membuat publik tertarik hingga menjadi sebutan ‘The Beast of Gevaudan’.
Setelah itu, banyak yang menggambarkan ‘The Beast’ ini seperti apa dan mengklaim bahwa keterangan mereka itulah yang benar.
Sebuah teori bahkan muncul dan menyatakan bahwa makhluk ini adalah banteng muda, meskipun perilaku dan kebiadabannya tampaknya diabaikan.
Pada akhir tahun 1764, hadiah sebesar 2.700 livre ditawarkan untuk orang yang bisa membunuh atau menangkap makhluk itu.
Jumlah hadiah tersebut setara dengan gaji satu tahun pria yang bekerja di era itu.
Berita tentang ‘binatang buas’ yang kejam di Prancis menjadi salah satu cerita internasional paling populer saat itu, hingga menjadi berita utama surat kabar asing.
Perhatian internasional itu akhirnya memunculkan spekulasi, dan surat kabar Jerman menggambarkan ‘the Beast’ ini sebagai kanguru berkaki empat, bukan hyena atau serigala.
Tetapi surat kabar negara lain, memuat versi yang berbeda dan teori yang berbeda pula, tetapi yang jelas semua menekankan kekerasan dan kebiadaban makhluk itu.