Intisari-Online.com – Ditemukan dua kerangka manusia di Menara London, benarkah mereka dua pangeran bersaudara yang dibunuh?
Pada tahun 1933, dua kerangka anak laki-laki, yang satu berusia 10 tahun dan lainnya 13 tahun, digali dari Westminster Abbey dan diperiksa oleh L.E. Tannery and W. Wright.
Tulang-tulang ini telah dikubur kembali dalam sebuah guci pada tahun 1674 dan ditempatkan di Kapel Henry VII di Biara.
Kerangka tersebut menimbulkan banyak minat dan perdebatan karena diyakini oleh banyak sejarawan sebagai tulang dari dua pangeran yang konon dibunuh di Menara London pada abad ke-15.
Para pangeran yang dimaksud adalah Edward V dan saudaranya Richard Duke of York, putra-putra Edward IV dan Ratunya, Elizabeth Woodville.
Paman mereka, Richard dari Gloucester, kemudian menjadi Richard III, mengejar mereka secara berurutan.
Dalam 'sejarahnya', Sir Thomas More cukup yakin bahwa anak-anak muda ini dibunuh oleh paman mereka Richard dari Gloucester dan Shakespeare juga menggambarkan Richard III sebagai paman pembunuh yang jahat.
Sir Thomas More menyatakan dalam tulisannya bahwa para pangeran dimakamkan "di kaki tangga, sangat dalam".
Pada tahun 1674 dua kerangka ditemukan terkubur di bawah tangga batu selama perubahan di Menara.
Pada tahun 1933 itu, Tannery dan Prof. Wright menyimpulkan bahwa para pangeran ‘mungkin’ telah meninggal pada musim panas tahun 1483.
Sir Thomas More menyatakan bahwa para pangeran ditutup dengan bantal di tempat tidur mereka oleh Sir James Tyrell, John Dighton dan Miles Forest.
Tyrell dilaporkan telah mengakui kejahatannya pada tahun 1502 ketika dituntut hukuman mati karena pengkhianatan.
Tapi siapa yang memberi perintah kepada Tyrell dan kaki tangannya?
Richard III adalah nama yang paling dikaitkan dengan misteri dua pangeran kecil itu.
Dikatakan bahwa dia membunuh mereka karena hak mereka atas takhta lebih kuat daripad adirinya.
Shakespeare memutuskan bahwa dia telah memerintahkan agar anak-anak itu dibunuh.
Tetapi Henry Tudor, yang kemudian menjadi Henry VII pada tahun 1485 setelah mengalahkan Richard III pada Pertempuran Bosworth, memiliki klaim takhta yang lebih.
Klaimnya didasarkan pada hak penaklukan!
Jika para pangeran masih hidup pada tahun 1485, dan mereka bisa saja hidup, mereka akan sangat memalukan bagi Henry.
Henry memiliki keuntungan yang sama besarnya dengan Richard dengan kematian kedua pangaran cilik itu, melansir historic-uk.
Namun, tidak ada bukti kesalahan Henry selain Richard.
Ketika Henry naik takhta dia menuduh Richard melakukan kekejaman dan tirani tetapi anehnya tidak menyebutkan pembunuhan pangeran cilik.
Henry tidak mengumumkan bahwa anak-anak lelaki itu telah dibunuh sampai Juli 1486, hampir setahun setelah kematian Richard.
Lalu, apakah Henry telah membunuh mereka?
Kita tidak akan pernah tahu persis apa yagn terjadi pada para pangeran.
Jadi, ini akan tetap menjadi misteri yang paling menarik sepanjang masa.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari