Intisari-Online.com - Hampir dua tahun lamanya, pandemi virus corona terjadi.
Meski begitu, hingga akhir tahun 2021 ini, tidak ada tanda-tanda pandemi virus corona akan selesai.
Malahan seluruh dunia tengah melaporkan virus corona varian baru bernama Omicron.
Digadang-gadang virus corona varian Omicron itu akan menyebabkan gelombang ketiga pandemi.
Padahal hingga kini kasus virus corona di seluruh dunia sudah mencapai 270.430.922 kasus dengan 5.322.088 kasus kematian, berdasarkan data dari worldometer.info per Senin (13/12/2021).
Sebenarnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri sudah melakukan beberapa penyelidikan terkait penyebab pandemi virus corona.
Salah satunya penyelidikan yang dilakukan oleh Peter Daszak, ahli ekologi penyakit di tim WHO.
Peter Daszak bersama tim WHO melakukan investigasi ke China.
Mereka pergi ke sekitar provinsi Yunna di China selatan yang terdapat banyak peternakan satwa liar.
Hasil penyelidikan itu sendiri diumumkan ke publik pada bulan Maret 2021.
Apa hasil penyelidikannya?
Rupanya peternakan satwa liar di China mungkin menjadi sumber pandemi Covid-19.
Dilansir dari Live Science pada Senin (13/12/2021), Daszak dan timnya melaporkan ada kemungkinan peternak satwa liar memasok hewan ke pedagang Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan.
Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan sendiri adalah tempat kasus pertama Covid-19 di temukan.
Dari hewan-hewan itu, ada kemungkinan beberapa tertular SARS-CoV-2 dari kelelawar yang juga berada di daerah tersebut.
Ketika tim pergi ke China pada Januari 2021 silam, mereka memang mendengar teori konspirasi terkait kelelawar.
Tapi tidak jelas apakah benar virus corona berasal dari kelelawar lalu melompat ke manusia.
Hanya saja, setelah melakukan penyelidikan secara lengkap, mungkin saja hal itu bisa terjadi.
Namun virus dari kelelawar itu tidak langsung menyebar ke manusia. Melainkan melalui perantara.
Para penyelidik itu melaporkan virus corona menular lewat beberapa spesies perantara.
Baru kemudian menular ke manusia.
Hanya saja, hewan apakah yang diduga bisa menjadi perantara itu belum diketahui.
Tapi peternakan satwa liar itu sendiri mengembangbiakkan beberapa jenis hewan.
Di antaranya musang, landak, trenggiling, rakun, dan tikus bambu.
Lalu Daszak melaporkan China langsung menutup peternakan itu pada Februari 2020, sesaat setelah virus corona mulai menyebar ke seluruh dunia.
Karena ada dugaan tempat itulah yang menjadi jalur transmisi dari kelelawar ke manusia.
Pada akhirnya, pemerintah China langsung membunuh atau membakar semua hewan di sana agar tidak menyebarkan penyakit.