Find Us On Social Media :

Revolusi Bolshevik 1917: Revolusi Rusia yang Dipimpin Vladimir Lenin 'Tanpa Berdarah-darah' hingga Melahirkan Negara Sosialis Pertama Dunia

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 12 Desember 2021 | 10:11 WIB

(Ilustrasi) Vladimir Ilich Lenin dan Revolusi Bolshevik

Intisari-Online.com - Sejak awal abad ke-20 ada tiga partai revolusioner utama di Rusia.

Partai Revolusioner Sosialis, yang basis dukungan utamanya adalah kaum tani, sangat dipengaruhi oleh anarkisme dan melakukan teror politik.

Pada dekade pertama abad ini, anggota partai ini membunuh ribuan pejabat pemerintah, berharap dengan cara ini untuk menjatuhkan pemerintah.

Sosial Demokrat (Partai Pekerja Sosial Demokrat Rusia) percaya bahwa teror seperti itu sia-sia; mereka mengikuti doktrin klasik Karl Marx dan Friedrich Engels, yang menurutnya perkembangan kapitalisme tak terhindarkan menciptakan proletariat radikal yang pada waktunya akan melakukan revolusi dan memperkenalkan sosialisme.

Baca Juga: Pantas Rencana Putin Lakukan Invasi Bikin Seantero Ukraina Gemetar, Ternyata Rusia Pernah Picu Bencana Paling Mematikan dalam Sejarah Kala Menjajah, Lebih Buruk dari Hiroshima

Partai tersebut pecah pada tahun 1903 menjadi dua faksi, yang segera berkembang menjadi partai-partai terpisah: Menshevik dan Bolshevik.

Menshevik, setia pada ajaran Sosial Demokrat tradisional, berkonsentrasi pada pengembangan hubungan dengan buruh dan ditolak sebagai revolusi politik prematur di agraria, sebagian besar Rusia pra-kapitalis.

Bolshevik, yang dalam beberapa hal lebih dekat dengan kaum Sosialis Revolusioner, percaya bahwa Rusia siap untuk sosialisme.

Pemimpin mereka, Vladimir Ilich Lenin, adalah seorang revolusioner fanatik, yang berhasil mengorganisir sebuah partai yang relatif kecil tapi benar-benar setia dan sangat disiplin bertekad merebut kekuasaan.

Baca Juga: Berbicara di Hadapan Umat Muslim dan Bicarakan Soal Perdamaian, Inilah Komentar ketika Vladimir Putin Kutip Ayat Al-Quran, Kemudian Terjemahkan Maknanya Ini