Find Us On Social Media :

Konon Disebut ‘Paku Bumi’ Pulau Jawa Agar Tak Terombang-ambing Lagi di Tengah Lautan Luas dan Jadi Tempat Persemayaman Dewa Shiwa, Begini Proses Terjadinya Erupsi Gunung Semeru Menurut Para Ahli

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 8 Desember 2021 | 12:25 WIB

Proses terjadinya erupsi Gunung Semeru

Intisari-Online.com – Menurut legenda yang tercantum dalam Kitab Tantu Pagelaran, salah satu karya sastra peninggalan Kerajaan Majapahit, pulau Jawa pada waktu itu masih terombang-ambing di tengah lautan luas.

Para dewa kemudian memutuskan untuk memakukan Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung Meru di India ke atas Pulau Jawa.

Gunung itu kemudian digendong oleh Dewa Wishnu yang menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa, lalu dibantu oleh Dewa Brahma yang menjelma menjadi ular naga raksasa yang membelitkan tubuhnya pada gunung dan badan kura-kura sehingga gunung dapat diangkut dengan aman.

Baca Juga: Pantas Seluruh Dunia Ketakutan Lihat Gunung Semeru Erupsi, Rupanya Skala Letusan Gunung Api di Indonesia Maha Dahsyat, Bisa Membuat Seisi Bumi 'Gelap' Selama Berhari-hari 

Singkat cerita, setelah bolak-balik ke arah barat dan timur agar pulau Jawa itu bisa seimbang, maka bagian utama dari Gunung Meru pun menjadi tempat persemayaman dewa Shiwa, gunung itu sekarang lebih dikenal dengan nama Gunung Semeru.

Sejak Sabtu (4/12/2021), Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur itu mengalami erupsi.

Gunung Semeru diketahui sebagai gunung api yang aktif di Indonesia.

Asap kawah utama berwarna putih dengan ketebalan 300-500 meter dari puncak gunung.

Baca Juga: Tak Terjadi Secara Tiba-tiba, Gunung Berapi Biasanya Berikan Tanda-tanda Alam Sebelum ‘Muntahkan’ Isi ‘Perutnya’, Ini Pernyataan Ahli dan Pengakuan Warga Sekitar Gunung Semeru