Find Us On Social Media :

Tak Terjadi Secara Tiba-tiba, Gunung Berapi Biasanya Berikan Tanda-tanda Alam Sebelum ‘Muntahkan’ Isi ‘Perutnya’, Ini Pernyataan Ahli dan Pengakuan Warga Sekitar Gunung Semeru

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 7 Desember 2021 | 11:55 WIB

Cuplikan video amatir letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021).

Intisari-Online.com – Pada Sabtu (4/12/2021), Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur meletus, memuntahkan ‘isi perutnya’.

Akibatnya, 15 orang meninggal, 27 orang hilang, dan 1.707 warga mengungsi, dan rumah-rumah di sekitar Gunung Semeru pun rata dengan tanah.

Menurut Prof. Nana Sulaksana, Guru Besar Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran, letusan yang terjadi pada Sabtu sore pekan lalu tidak mungkin terjadi secara tiba-tiba.

“Jadi letusan kemarin bukan tiba-tiba, tapi memang sudah terjadi letusan kegiatan magmatisme jauh sebelumnya. Hanya kemarin saat letusan besar, secara kebetulan bersamaan dengan curah hujan tinggi,” ungkap Nana dalam rilis yang diterima kompas.com, Senin (6/12/2021).

Baca Juga: Tidak Tinggalkan Ibunya Saat Semeru Meletus, Ibu dan Anak Ini Ditemukan Meninggal dalam Keadaan Berpelukan, Kondisi Keduanya Saat Dievakuasi Begitu Menyayat Hati

Erupsi Gunung Semeru diakibatkan adanya gua gaya yang bekerja, yaitu endogen dan eksogen, demikian menurut Nana.

Gaya endogen terjadi ketika aktivitas magma yang mendorong material vulkanik naik ke permukaan.

Sementara, gaya eksogen diakibatkan oleh hujan yang ekstrem.

Akumulasi material dari Gunung Semeru kemudian dialirkan oleh air, dan hanyut ke bawah melalui lembah dan sungai-sungai.

Baca Juga: Mata Seluruh Indonesia Tertuju pada Aktivitas Vulkaniknya, Mitos Gunung Semeru di Agama Hindu Tak Hanya Sebagai 'Paku' Pulau Jawa, Disebut 'Pegunungan Emas di Pusat Alam Semesta'