Find Us On Social Media :

Tak Hanya Akhir Tahun 2021, Gunung Semeru Telah Tunjukkan ‘Amukannya’ Sejak 1818, Inilah Rentetan Letusan Gunung Tertinggi di Pulau Jawa Ini

By K. Tatik Wardayati, Senin, 6 Desember 2021 | 14:15 WIB

Cuplikan video amatir letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021).

Intisari-Online.com – Pada Sabtu (4/12/2021) siang sekitar pukul 13.30 WIB, Gunung Semeru mengalami erupsi.

Erupsi gunung berapi di Jawa Timur ini diawali dengan laharan, kemudian muncul guguran awan panas yang mengarah ke daerah Besuk Kobokan.

Demikian penjelasan dari Andiani, Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

“Tercatat di seismogram Amplitudo maksimum 25 mm durasi masih berlangsung. Pada saat kejadian awal visual gunung tertutup kabut, awan panas guguran mengarah ke Besuk Kobokan” jelas Andini, melansir kompas.com, Sabtu (4/12/2021).

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Sebabkan 14 Orang Tewas dan 1.300 Lainnya Mengungsi, Benarkah Gunung Api Bisa Meletus Jika Matahari Dalam Kondisi Seperti Ini?

Memang sejak 12 Mei 2021, Gunung Semeru dinyatakan masuk ke dalam kategori Level II atau ‘Waspada’.

Di awal tahun ini, bahkan gunung bertipe strato ini juga pernah mengalami erupsi.

Berikut ini rentetan kejadian letusan Gunung Semeru yang pernah terjadi.

Baca Juga: Kini Tengah ‘Ngamuk’ Hingga Semburkan ‘Wedus Gembel’-nya, Puncak Gunung Semeru yang Dianggap Sebagai Tempat Bertapanya Para Dewa Ini, Pernah Didapati Titik Salju oleh Pendaki

Letusan pertama terjadi pada tahun 1818

Berketinggian 3.676 mdpl, gunung Semeru pertama kali meletus sekitar 200 tahun lalu, tepatnya pada 8 November 1818.

Dari situs resmi PVMBG, Gunung Semeru secara umum bertipe vulkanian dan strombolian.

Vulkanian adalah tipe letusan gunung berapi yang melontarkan material dari dalam magma dan bongkahan-bongkahan batu di sekitar kawah.

Strombolian merupakan tipe letusan gunung api dengan energi rendah.

Mahameru, adalah puncak tertinggi dari pegunungan Semeru ini, di dalamnya terdapat kawah Jonggring Seloko di sebelah tenggara puncak.

Letusan di abad ke-20, pada 2 Februari 1994

Gunung yang menjadi favorit pada pendaki juga sebagai objek wisata ini kembali meletus pada 2 Februari 1994, dan tercatat terjadi 9 kali letusan Gunung Semeru.

Letusan ini mengakibatkan munculnya asap putih tebal dengan ketinggian mencapai 500 meter.

Baca Juga: Berbanding Terbalik dengan Erupsi Gunung Semeru yang Bikin Panik, Ilmuwan NASA Sebut Jika Gunung Api yang Satu Ini Meletus, Justru Kita Harus Bahagia, Kok Gitu?

Tidak hanya itu, juga terjadi 34 kali guguran lava ke arah Besuk Kembar sejauh 1 km.

Letusan pada 23 Desember 2002

Setelah letusan hebat pada tahun 1994, delapan tahun setelahnya Gunung Semeru kembali meletus pada tanggal 23 Desember 2002.

Terjadi letusan hingga 8 kali dalam sehari, hanya dalam kurun waktu sekitar seminggu.

8 kali letusan itu terjadi di kawah utama, kemudian pada 25 Desember 2002 terjadi satu kali letusan.

Letusan kembali terjadi di kawah utama pada dua hari berikutnya, masing-masing letusan sebanyak 7 dan 8 kali.

Gugusan lava pijar, pasca letusan, akhirnya memasuki bagian hulu Besuk Kembar sejauh 250 meter.

Letusan pada 1 Desember 2020

Gunung Semeru menunjukkan aktivitas vulkaniknya setahun belakangan ini.

Baca Juga: Meletusnya Gunung Semeru Menjelang Akhir Tahun 2021 Takutkan Warga, Ramalan Jayabaya Tahun 2022 Ramai Dibahas Termasuk Terbelahnya Pulau Jawa

Dimulai pada Selasa (1/12/2020) mulai pukul 01.23 WIB, Gunung Semeru mengalami letusan yang diikuti guguran awan panas dari puncak, yang jarak luncur guguran awan panas ini mencapai 2-11 kilometer.

Terpantau dari laman resmi Magma Indonesia ESDM, status Gunung Semeru hingga Sabtu (16/1/2021) adalah Level II, Waspada.

Letusan di tahun 2021

Hingga kemudian Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada tahun 2021.

Diawali pada Sabtu (16/1/2021), sekitar pukul 17.24 WIB, terlihat asap dari Gunung Semeru.

Asap yang meluncur ke arah tenggara diduga dari kawah Jonggring Kaloko ini berwarna kelabu pekat dalam volume besar, menurut laporan pengamatan visual sementara.

Kemudian luncuran awan panas guguran Gunung Semeru terjadi dengan jarak kurang lebih sekitar 4.5 kilometer.

Dan di bulan terakhir tahun 2021, Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) pada pukul 13.30 WIB, yang sudah dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG), Andiani.

“Erupsi Semeru berupa awan panas guguran, tanggal 4 Desember 2021, pukul 13.30 WIB, diawali dengan laharan. Tercatat di seismogram Amplitudo maksimum 25 mm durasi masih berlangsung,” jelas Andiani.

Menurut penjelasannya, guguran awan panas mengarah ke daerah Besuk Kobokan.

 Baca Juga: Batu-batu Meluncur Deras Menghantam Atap Rumahnya, Mbah Sinten Segera Ajak Cucunya Berlindung ke Tempat Aman, Ini Cerita Warga Lumajang Selamat dari Erupsi Gunung Semeru

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari