Sayangnya, masih banyak negara yang memiliki tingkat vaksinasi yang rendah.
"Omicron bisa mengancam seluruh dunia dengan lonjakan kasus yang tiba-tiba dan sistem perawatan kesehatan dapat kewalahan, bahkan jika hanya 1-2 persen dari kasus berakhir di rumah sakit," ungkap Leong.
Dengan kondisi demikian, ia mengatakan agar siapa pun harus terus menggencarkan proses vaksinasi, menjaga jarak, memakai masker, serta mengikuti protokol kesehatan lainnya sebagai pencegahan transmisi virus.
WHO juga membagikan panduan untuk mengurangi infeksi dan mencegah Covid-19 varian Omicron bagi para individu, apa saja?
Baca Juga: Penting Bagi Perjuangan Mencapai Kemerdekaan, Ini Makna Sumpah Pemuda Bagi Bangsa Indonesia
Dilansir dari laman resmi WHO via Kompas.com, berikut ini cara pencegahannya:
- Menjaga jarak fisik minimal satu meter dari orang lain.
- Memakai masker dengan benar.
- Membuka jendela untuk meningkatkan sirkulasi udara di dalam ruangan.
- Menghindari ruangan yang ramai dan berventilasi buruk.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air.
- Menerapkan etika bersin dan batuk.
- Mendapatkan vaksin Covid-19 hingga dosis penuh.
Otoritas di masing-masing negara juga harus terus menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi untuk mengurangi laju infeksinya.
Beberapa fasilitas kesehatan masyarakat dan kapasitas medis untuk mengelola peningkatan kasus juga harus disiapkan.
Selain itu, penting pula untuk mengatasi ketidakadilan dalam akses ke vaksin Covid-19.
Itulah beberapa panduan yang diberikan WHO untuk mencegah infeksi varian Omicron yang tengah begitu dikhawatirkan.
Varian Omicron sendiri disebut hanya menunjukkan gejala ringan, tetapi kewaspadaan tetap penting diterapkan.
(*)