Find Us On Social Media :

Hayam Wuruk Menganut Agama Hindu Siwassidharta Sedangkan Ibunya Menganut Buddha, Bukti Majapahit Kerajaan yang Toleran, Termasuk dengan Pemeluk Islam

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 5 Desember 2021 | 13:19 WIB

oleransi Antarumat Beragama pada Masa Kerajaan Majapahit

Ajaran ini bahkan sudah dikenal sejak era Mataram Kuno.

Pada perkembangannya, peran agama Buddha semakin menghilang ketika Majapahit berada diakhir kejayaannya.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya candi peninggalan Majapahit yang bercorak Siwa.

Tak hanya itu, agama Islam juga diketahui ada di Majapahit.

Bukti kehadiran Islam di Majapahit diketahui melalui penemuan pemakaman Islam kuno di Desa Tralaya, Trowulan, Mojokerto.

Tempat tersebut tidak jauh dari kompleks kedaton Majapahit berdiri.

Baca Juga: Kisahkan Orang-orang Sunda yang Maki-maki pada Patih Gajah Mada dan Prabu Hayam Wuruk dari Majapahit yang Ratapi Putri Sunda, Seperti Inilah Isi Kidung Sunda Peninggalan Kerajaan Pajajaran

Apabila dilihat dari nisannya, situs makam Tralaya berasal dari 1533 Saka atau 1611 M.

Tahun tersebut masih dalam pemerintahan Hayam Wuruk dan ada beberapa penduduk yang memeluk agama Islam.

Bukti lain adalah dari keterangan Ma Huan, seorang penerjemah Laksamana Cheng Ho yang menyebutkan bahwa di Majapahit terdapat tiga golongan agama, salah satunya adalah Islam.

Kebanyakan yang menganut muslim adalah saudagar yang datang dari barat.

Salah satu bukti adanya toleransi beragama yang tinggi di Majapahit adalah Hayam Wuruk yang menganut Hindu Siwassidharta dapat hidup berdampingan dengan ibunya Tribhuana Tunggadewi yang menganut Buddha.

(*)