Find Us On Social Media :

Berat Satu Blok Batu Capai 1,5 Ton, Angkor Wat Kamboja Dibangun dengan Jumlah Batu yang Jauh Lebih Banyak daripada Gabungan Semua Batu Piramida Mesir hingga Bikin Arkeolog Bingung

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 27 November 2021 | 10:28 WIB

(Ilustrasi) Pembangunan Angkor Wat Kamboja

Intisari-Online.comAngkor Wat dibangun pada abad ke 12 oleh Rawa Suryawarman II dari Kerajaan Khmer.

Candi dibangun di area seluas 200 hektar di kota Angkor, kini wilayah Kamboja.

Awalnya, kuil itu dibangun sebagai penghormatan kepada Dewa Wisnu dalam Agama Hindu.

Tapi, pada abad 14, kuil digunakan oleh penganut agama Budha.

Baca Juga: Ditemukan di Kuil yang Dipersembahkan untuk Dewa Buaya Mesir Kuno, Sphinx Berusia 2.000 Tahun yang Ada di Tepian Sungai Nil Ini Membawa Misteri

Diketahui, Angkor Wat terbangun dari sekitar 5 - 10 juta batu. 

Melansir The Vintage News, ini berarti seluruh kota Angkor menggunakan jumlah batu yang jauh lebih besar daripada semua piramida Mesir yang disatukan.

Bebatuan yang digunakan untuk membangun Angkor Wat berasal dari tambang batu di Gunung Kulen.

Bongkahan batu berukuran sangat besar, bahkan ada yang mencapai berat 1,5 ton.

Baca Juga: Berusia 4.500 Tahun, Arkeolog Temukan Kuil Tempat Pemujaan Dewa Matahari pada Zaman Mesir Kuno, Terkubur di Bawah Kuil Raja Keenam Dinasti Kelima, Nyuserra

Jarak antara lokasi Angkor Wat dan tambang batu cukup jauh.

Arkeolog bertanya-tanya bagaimana bongkahan batu besar bisa dibawa menuju lokasi bangunan dan bagaimana bisa Angkor Wat dibangun dalam waktu singkat.

Sebelumnya, banyak mengira bahwa bongkahan-bongkahan batu tersebut diangkut ke Danau Tonle Sap melalui kanal dan kemudian didayung melawan arus melalui sungai hingga sampai di pelataran candi.

Namun, ternyata cara pengangkutan batu di luar dugaan.

Baca Juga: Sihir Heka: Masyarakat Mesir Kuno Sudah Mempraktikkan Sihir Misterius di Luar Kuil Kuno dan Ritual Magis, Seperti Apa Kehidupan Masa Itu?

Peneliti menemukan 50 tambang batu di sepanjang tanggul di kaki Gunung Kulen.

Dengan satelit, peneliti juga menemukan ratusan kanal yang menghubungkan lokasi tambang dan Angkor Wat.

Jarak antara lokasi tambang dan Angkor Wat lewat ratusan kanal itu hanya sekitar 37 kilometer.

Sementara, jarak yang ditempuh jika harus melawan arus melewati sungai adalah 90 km.

Baca Juga: Tinggalkan Warisan untuk Para Raja dan Dewa, Inilah Arsitek Firaun Pembangun Mesir Kuno yang Megah, Pekerjaan Pentingnya Tak Sekadar Konstruksi Bangunan, Tetapi Juga Ini!

Jarak yang lebih pendek itu yang memungkinkan proses pembangunan hanya dalam beberapa dekade.

Para ahli seperti Roger Hopkins dan Mark Lehner juga telah melakukan eksperimen untuk menunjukkan upaya yang diperlukan untuk membangun keseluruhan Angkor Wat.

Salah satu eksperimen yang dilakukannya menunjukkan bahwa dibutuhkan 12 pekerja tambang dan sekitar 22 hari kerja untuk mengambil sekitar 400 ton batu. 

Belum lagi tenaga kerja yang dibutuhkan mencapai ribuan orang untuk membangun situs suci tersebut. 

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mengukir relief dikembangkan selama ratusan tahun sebelum karya monumental itu dibangun, sesuatu yang dibuktikan dengan artefak yang ditemukan dan berasal dari abad ketujuh sebelum Kekaisaran Khmer menjadi terkenal.

Baca Juga: Dulunya Jadi Pusat Pembelajaran Tertua di Mesir, Daerah Kumuh Ini 'Sembunyikan' Patung Raksasa Firaun Termahsyur Mesir Kuno Ramses II

(*)