Ini karena kapal perusak berpeluru kendali USS Milius milik AS melewati Selat Taiwan yang memisahkan daratan China dan Taiwan.
China menganggap sikap AS itu adalah konfrontasi.
"Tindakan pihak AS ini menciptakan risiko keamanan dan merusak stabilitas regional," ungkap Shi Yi.
"Pasukan Komando Teater Timur PLA akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas melawan semua ancaman dan provokasi serta menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial China."
Ketegangan di sekitar Taiwan meningkat sejak Presiden China Xi Jinping bersumpah pada 2019 untuk menyatukan kembali Taiwan dengan daratan China.
Bahkan China bisa menggunakan kekuatan jika perlu.
Sebelumnya Washington memutuskan hubungan dengan pemerintah Taipei pada 1979 untuk mendukung Beijing.
Tetapi hubungan keduanya memburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Soal kapal perang dalam beberapa tahun terakhir, AS menentang tuduhan tersebut.
Mereka mengklaim USS Milius hanya melewati melalui perairan internasional sesuai dengan hukum internasional.
Bukannya wilayah teritorial China.
"Kapal perang AS telah berulang kali melenturkan otot, membuat provokasi dan menimbulkan masalah di Selat Taiwan atas nama 'kebebasan navigasi.'