Tujuan dari rudal yang diluncurkan dari kendaraan hipersonik tidak diketahui.
Rudal itu kemudian jatuh ke laut tanpa mencapai sasaran yang jelas.
Rusia, Amerika Serikat, dan China semuanya telah mengembangkan teknologi senjata hipersonik, tetapi hanya Beijing yang meluncurkan rudal dari pesawat hipersonik.
Beberapa ahli Pentagon percaya bahwa pesawat hipersonik China meluncurkan rudal udara-ke-udara.
Yang lain berpikir itu adalah tindakan balasan terhadap sistem pertahanan rudal musuh.
Rudal hipersonik dikatakan sebagai senjata masa depan, yang tidak dapat dicegat oleh sistem pertahanan rudal saat ini.
Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, mengatakan, "Berita ini mengkhawatirkan kami, serta siapa pun yang mencari perdamaian, stabilitas di kawasan, tentang kemampuan militer yang tidak dapat ditemukan."