Find Us On Social Media :

Jejak Kebesarannya Masih Terlihat Hingga Kini, Terkuak Mataram Kuno Justru Runtuh Tanpa Jejak, Silsilah yang Membingungkan dan Pemberian Tahta Membuat Kerajaan Ini hanya Bertahan Seumur Jagung

By May N, Jumat, 19 November 2021 | 15:43 WIB

Candi Prambanan, merupakan peninggalan kerajaan mataram kuno yang bercorak Hindu.

Rake Gurunwangi Dyah Bhadra menggantikannya pada 887 M, yang malah kepayahan dan tidak sampai sebulan memilih melarikan diri dari singgasana.

Akhirnya terjadi kekosongan kekuasaan selama kurang lebih tujuh bulan, dan barulah pada 894 M, Rakai Wungkalhumalang Dyah Jaban bertahta selama 4 tahun.

Ia dimahkotai pada 898 M.

Penulis Raja-raja Mataram Kuno dari Sanjaya Sampai Balitung, Sebuah Rekonstruksi Berdasarkan Prasasti Wanua Tengah III yang termuat di Berkala Arkeologi 1994 memperhatikan mengapa jumlah raja yang dimuat dalam Prasasti Mantyasih dan Wanua Tengah III berbeda, hal ini ternyata disebabkan latar belakang dikeluarkannya prasasti.

Baca Juga: Ketika 'Prabowo Subianto si Putra Mahkota' Diisukan Mengatur Kudeta 1998 untuk Mendongkel 'Soeharto sang Raja' ala Riwayat Raja-raja Mataram

Prasasti Mantyasih diterbitkan guna melegitimasi Balitung sebagai pewaris tahta sah.

Raja-raja yang dicantumkan dalam prasastinya juga para raja yang berdaulat penuh atas seluruh kerajaan.

"Dyah Gula, Dyah Tagwas, Dyah Dewendra, dan Dyah Bhadra, tidak pernah berdaulat penuh karena masa pemerintahan yang terlalu singkat," tulis Kusen.

Sementara itu peneliti Balai Arkeologi Yogyakarta, Baskoro Daru Tjahjono, mengatakan awalnya Balitung bukanlah pewaris tahta yang sah.

Baca Juga: Lain Kepercayaan Penampakan Lintang Kemukus sebagai Pertanda Pagebluk, Ramalan Jangka Jaya Baya Era Kasunanan Mataram Justru Sebaliknya, Pertanda Zaman Emas?