Find Us On Social Media :

Jejak Kebesarannya Masih Terlihat Hingga Kini, Terkuak Mataram Kuno Justru Runtuh Tanpa Jejak, Silsilah yang Membingungkan dan Pemberian Tahta Membuat Kerajaan Ini hanya Bertahan Seumur Jagung

By May N, Jumat, 19 November 2021 | 15:43 WIB

Candi Prambanan, merupakan peninggalan kerajaan mataram kuno yang bercorak Hindu.

Disebutkan dalam "Balitung Putra Daerah yang Sukses Menjadi Raja Mataram Kuno" yang dimuat di Berkala Arkeologi vol 28. No 1 2008, Baskoro mengatakan Balitung bukanlah keturunan langsung Dinasti Sailendra.

Ia menjadi raja semata-mata karena mengawini putri raja sebelumnya.

Kemudian Prasasti Wanua Tengah III berhubungan dengan perubahan status sawah di Wanua Tengah, itulah sebabnya semua penguasa yang memiliki sangkut paut dengan perubahan status sawah masuk ke dalam daftar tersebut.

Boechari, seorang epigraf atau pakar analisis prasasti, memandang raja Mataram yang berhasil dimahkotai tidak selalu seorang pewaris sah.

Baca Juga: Membius Pangeran dan Raja Mataram Sekaligus, Kecantikan Rara Oyi Menjelma Jadi Kutukan Berdarah, Tewas di Tangan Suami Sendiri atas Perintah Mertuanya

Melalui "Tafsiran Prasasti Wanua Tengah III" yang dimuat di Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewat Prasasti, ia menyebutkan sudah terjadi beberapa kali perebutan kekuasaan di Mataram.

Perebutan kekuasaan terutama melibatkan raja-raja yang hanya memerintah sebentar seperti Dyah Gula, Dyah Tagwas, Rake Panumwangan dan Rake Gurunwangi.

Sebenarnya, dari penyebutan nama-nama mereka di prasasti juga menunjukkan perebutan kekuasaan, pasalnya nama Dyah Gula dan Dyah Tagwas tidak mengandung nama daerah lungguh.

Kedua raja itu tidak disebutkan gelar rakai mereka.

Baca Juga: Termaktub dalam Babad Tanah Jawi, Benarkah Tentara Mataram Pernah Dikalahkan VOC 'Hanya' dengan Kotoran Manusia?