Find Us On Social Media :

Gadis-gadis Belasan Tahun yang Harus Berani Hadapi Tembakan Musuh, Inilah Kisah 'Army Girls' dalam Perang Dunia II, Dipilih karena Usia Mereka Memberi Keuntungan

By Khaerunisa, Kamis, 18 November 2021 | 19:30 WIB

Ilustrasi. 'Army Girls' Inggris.

Baca Juga: Bukan Raja-raja Majapahit, Raja Terbesar Singasari yang Nasibnya Berakhir Akibat Pemberontakan Penuh Biadab Inilah yang Dibuatkan Candi oleh Patih Gajah Mada, Beginilah Kisahnya

“Itu adalah kursus yang sangat keras dan intensif. Kami mulai dengan truk tiga ton, lalu turun ke ambulans K2 – ambulans hijau besar dengan palang merah di sampingnya," ungkapnya.

Barbara, yang sekarang tinggal di Selby, North Yorks, kemudian menghabiskan dua setengah tahun di Komando Anti-Pesawat.

Dia kemudian menjadi instruktur mengemudi di pusat pelatihan di Wales.

Selanjutnya adalah Betty yang baru berusia 18 tahun ketika dia bergabung dengan Auxiliary Territorial Service dua tahun setelah perang, pada tahun 1941.

Baca Juga: Inilah Weton Wanita yang Sangat Setia, Pandai Mencari Uang, Jadi Kebanggaan Keluarga, Menurut Primbon Jawa

Mengingat kembali masa pelatihannya, Betty mengatakan dia melakukan segalanya mulai dari belajar cara berbaris dan mengenakan seragamnya dengan benar hingga mengikuti latihan masker gas.

Selain kitu, ia juga belajar bagaimana "berbicara dengan benar kepada orang yang lebih tua dan atasan".

Ketika pelatihannya berakhir, ia dikirim ke London untuk wawancara dengan seorang perwira Korps Intelijen.

"Dia mengatakan kepada saya, 'Bawalah ke Bletchley Park'," kenangnya.

Baca Juga: Bukan Raja-raja Majapahit, Raja Terbesar Singasari yang Nasibnya Berakhir Akibat Pemberontakan Penuh Biadab Inilah yang Dibuatkan Candi oleh Patih Gajah Mada, Beginilah Kisahnya

“Saya belum pernah mendengarnya. Pada saat kedatangan kami diberitahu bahwa kami akan ditempatkan di rumah-rumah di sekitar, dan keesokan paginya kami disuguhi bus dan diberi Undang-Undang Rahasia Resmi untuk dibaca.

"Kami disuruh membacanya dan bersumpah untuk tidak membocorkan apa pun sampai tahun 1975," katanya.

Meski terkejut, Betty tidak punya pilihan selain mematuhi aturan. Bahkan, ia pun merahasiakan segala sesuatu tentang pekerjaannya dari orangtuanya.

Pada tahun 1946 Betty dapat bersatu kembali dengan ibu Charlotte dan ayah Lesley Vine-Stephens, yang pernah bertugas di India selama Perang Dunia Pertama.