Dalam waktu bersamaan, melansir historicaleve, kultus Amun mendapatkan kembali kekayaannya dan menyaingi Firaun dalam pengaruh politik dan ekonomi.
Konsentrasi dari tanah yang subur di tangan kuil, membuat petani kehilanga haknya.
Ahli Mesir Kuno memperkirakan bahwa pada satu titik, kultus memiliki 30 persen tanah Mesir.
Konflik distribusi kekayaan ini melemahkan otoritas keagamaan dan sekte-sekte, dan inilah yang melanda jantung masyarakat Mesir.
Selain masalah sosial, serangkaian perang yang tak berujung juga terbukti sangat mahal.
Pendanaan ekspansi militer untuk serangkaian perang tak berujung menekan struktur keuangan pemerintah, menjadi semakin melemahkan kekuatan ekonomi firaun, dan melemahkan negara dengan fatal.
Rangkaian goncangan ekonomi ini tidak hanya mengikis ketahanan Mesir, tetapi juga membuatnya mengalami kerugian besar.
Faktor politik
Kekurangan sumber daya keuangan dan alam akhirnya secara bertahap mempengaruhi kemampuan proyeksi kekuatan Mesir yang dulu sangat kuat.
Beberapa peristiwa politik penting menggeser kekuasaan di antara para elit Mesir, yang mengakibatkan negara terpecah.