Prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya berada pada abad ke-7, yaitu Prasasti Kedukan di Palembang, bertarikh 682.
Dalam perkembangannya, kebesaran Sriwijaya terletak pada aktivitas dan interaksi maritimnya yang sangat kuat. Kekuatan-kekuatan regional seperti India, China, dan Khmer (Kamboja) mendukung kerajaan Sriwijaya.
Prasasti Kota Kapur disebutkan bahwa Sri Jayansa berhasil melancarkan ekspedisi militer ke Jawa.
Usai berhasil melakukan agresi militer di Tanah Jawa, Sriwijaya mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Baca Juga: Inilah 9 Kategori, Syarat, dan Cara Mendaftar Acara DUDI Awards 2021
Sriwijaya juga berhasil mengendalikan jalur perdagangan maritim di Selat Malaka, Selat Sunda, Laut Cina Selatan, Laut Jawa, dan Selat Karimata.
Ekspansi militer yang sukses besar di Jawa dan Semenanjung Malaya menjadikan Sriwijaya sebagai pengendali dua pusat perdagangan utama di Asia Tenggara.
Setelah beberapa abad berkuasa, Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran pada abad ke-11. Pengaruh Sriwijaya terhadap daerah bawahannya mulai menyusut karena beberapa peperangan.
Pada tahun 1183, kekuasaan Sriwijaya berada di bawah kendali kerajaan Dharmasraya.
(*)