Penulis
Intisari-Online.com - Ciri-ciri negara agraris dan mengapa Indonesia disebut negara agraris saling berkaitan.
Untuk mengetahui mengapa Indonesia disebut negara agraris, dapat dilihat dari pengertian negara agraris dan ciri-cirinya.
Negara agraris adalah negara-negara yang mengandalkan bidang pertanian sebagai penopang perekonomian.
Selain Indonesia, beberapa negara Asia Tenggara juga dikenal sebagai negara agraris, seperti Kamboja, Myanmar, Laos, dan Vitenam
Baca Juga: Mengapa Indonesia Disebut Negara Maritim? Ini Alasan dan Dampaknya
Negara-negara tersebut memiliki ciri-ciri negara agraris hingga mendapat sebutan tersebut, apa saja?
Berikut ini ciri-ciri negara agraris:
1. Mayoritas penduduknya adalah petani
Hal pertama yang menjadi ciri-ciri negara agraris adalah mayoritas penduduknya bekerja di bidang tersebut sebagai petani.
Baca Juga: Dari Wajah hingga Ketiak, Ternyata Baking Soda Punya Segudang Manfaat untuk Perawatan Tubuh
Negara agraris menghasilkan berbagai hasil pertanian dalam jumlah besar. Saking besarnya hasil, sebagian hasil tersebut diekspor ke negara lain.
Hal itu juga membuat negara agraris membutuhkan banyak tenaga kerja untuk memenuhi produksi hasil pertanian.
Dilansir Indonesia Investments, pada tahun 2012 sektor pertanian memperkerjakan sekitar 49 juta orang Indonesia yang merupakan 41 persen dari total angkatan kerja Indonesia.
Tetapi, jumlah tersebut terus menurun sehingga pada tahun 2020 hanya ada sekitar 33,4 juta petani yang berkerja.
2. Lahan yang luas dan subur
Negara agraris dengan mayoritas penduduknya petani tentu saja membutuhkan lahan pertanian yang luas dan subur.
Maka, salah satu ciri-ciri negara agraris adalah memiliki lahan yang luas dan subur. Sehingga negara yang disebut negara agraris kebanyakan adalah negara dengan luas daratan yang besar.
Indonesia memiliki lanskap geografinya yang mendukung untuk menjadi negara agraris.
Asian Development Bank dalam Summary of Indonesia’s Agriculture, Natural Resources, and Environtment sector Assesment (2015) menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan total daratan sekitar 190 juta hektar.
Dari luas tersebut, sekitar 55 juta hektarnya adalah lahan pertanian dan 129 hektar lainnya adalah hutan.
Luasnya lahan yang bisa dijadikan pertanian juga didukung oleh iklim tropis, curah hujan, juga kelembapan yang sesuai, menjadikan tanah Indonesia subur untuk pertanian.
3. Persediaan air bersih yang banyak
Untuk bertani, bukan hanya lahan saja tetapi juga dibutuhkan tersedianya air bersih yang banyak. Air merupakan unsur esensial dalam sektor pertanian.
Sebuah negara agragris biasanya memiliki sumber air bersih sehingga dapat menopang produksi pertanian.
Misalnya kamboja mendapatkan air bersih dari sungai Mekong, Myanmar mengandalkan Sungai Mekong dan dua danau besar, Laos juga mendapatkan air dari Sungai Mekong, serta Vietnam yang mendapatkan air dari Sungai Mekong dan Sungai Merah.
4. Negara pengekspor komoditas hasil pertanian
Seperti yang telah disebutkan di atas, hasil pertanian negara agraris biasanya berlebih hingga sebagian diekspor ke negara lain.
Negara agraris biasanya merupakan pengekspor komoditas pertanian untuk membantu memenuhi kebutuhan dunia. Misalnya negara India, merupakan negara agraris pengekspor beras terbesar di dunia.
Melansir dari World's Top Exports, pada tahun 2020 India mengekspor sekitar 32,6 persen dari total ekspor beras dunia.
Sementara Indonesia sendiri, ekspor hasil pertanian menjadi komoditas unggulan seperti kopi, udang, kakao, karet, dan kelapa sawit.
5. Memiliki ketahanan pangan
Negara agraris merupakan negara penghasil bahan pangan dalam jumlah besar. Menghasilkan beras, jagung, kopi, teh, kokoa, sayuran, buah-buahan, ikan, dan juga daging dari subsektor perikanan dan perternakan.
Hal tersebut membuat negara agraris memiliki ketahanan pangan. Di mana negara dapat memenuhi kebutuhan pokok pangan rakyatnya tanpa membutuhkan impor dari negara lain.
Itulah beberapa ciri-ciri negara agraris, yang juga dimiliki Indonesia sebagai salah satu negara yang dikenal sebagai negara agraris.
Memiliki berbagai hal tersebut, misalnya sebagian besar penduduknya bekerja di bidang pertanian, membuat Indonesia disebut negara agraris.
(*)