Ada yang menyebutkan bahwa buah maja yang dimakan oleh Raden Wiijaya memang secara kebetulan memiliki rasa yang pahit.
Sementara versi yang lain lebih menyoroti kata "pahit" yang dalam bahasa Jawa kerap dilafalkan dengan "pait".
Kata ini, selain memang bisa diartikan sebagai "pahit", juga memiliki makna yang lain, yaitu "modal".
Nah, jika merujuk pada arti kata yang kedua, maka bisa saja Majapahit itu sebenarnya merujuk pada kesakralan buah maja yang dijadikan modal membangun kerajaan.
Apalagi, dalam tradisi Hindu, buah maja dianggap sebagai tumbuhan "titisan" Hyang Syiwa.
Karena itu tanaman maja selalu ada di halaman pura Hindu.