Find Us On Social Media :

Berdiri Tegak di Atas 'Pulau Emas' Harta Karun Sriwijaya, Jembatan Ampera Ternyata Punya Kisah Ironis Bagi Bung Karno, Namanya 'Dicongkel'

By Mentari DP, Jumat, 12 November 2021 | 08:45 WIB

Jembatan Ampera dan kisah dongeng Pulau Emas.

Penemuan itu lantas mengingatkan kita pada Kerajaan Sriwijaya dan tentunya sejarah Sungai Musi dan Jembatan Ampera, tiga hal yang paling identik dengan kota Palembang.

Namun dari tiga hal ikonik itu, ada sejarah unik tentang Jembatan Ampera. Apa itu?

Sesuai namanya, Jembatan Ampera atau Jembatan Amanat Penderitaan Rakyat itu punya kisah yang tak biasa.

Memiliki panjang 1.177 meter, lebar 22 meter dan tinggi 63 meter dan jarak antara menara 75 meter, jembatan ini sesungguhnya sangat cantik.

 

Tapi awal pembangunan jembatan ini sebenarnya terbilang cukup nekat.

Bagaimana tidak, pada saat itu anggaran yang dimiliki Kota Palembang sebagai modal awal membangun jembatan sekitar Rp30.000.

Mereka juga membentuk panitia pembangunan pada tahun 1957.

Para panitia itu terdiri dari Penguasa Perang Komando Daerah Militer IV/Sriwijaya, Harun Sohar, dan Gubernur Sumsel, H.A. Bastari dan pendampingnya Wali Kota Palembang, M. Ali Amin, beserta Wakil Wali Kota, Indra Caya.

Agar rencana pembangunan jembatan berjalan lancar, mereka pun melakukan melakukan pendekatan kepada Presiden Soekarno.

Di depan Bung Karno, mereka menjelaskan semua hal terkait pembangunan jembatan dan gagasan itu disetujui Bung Karno.

Tapi ada syaratnya. Di mana dibuat juga taman terbuka di kedua ujung jembatan itu.

Kemudian pada April 1962, pembangunan pembuatan jembatan pun dimulai.

Baca Juga: Banyak Negara Termasuk Indonesia Mulai Bebas Covid-19, Ternyata Salah Satu Negara Pertama yang Temukan Vaksin Covid-19 Ini Malah Diterjang 40.000 Kasus Sehari, Menkes: Bikin Malu Saja!