Find Us On Social Media :

Konspirasi Anti-Vaksin Merajalela, Ribuan Warga Selandia Baru Tolak Aturan Wajib Vaksin Covid-19, Sedangkan Begini Nasib Warga Negara Tetangga yang Tolak Vaksin Tapi Terjangkit Covid-19

By May N, Rabu, 10 November 2021 | 06:00 WIB

Demonstrasi anti-vaksin Covid-19 di Jerman. YouTube menutup semua video konten berisi anti vaksin.

Kehadiran varian Delta tahun ini memaksa Perdana Menteri Jacinda Ardern untuk beralih dari strategi eliminasi melalui penguncian ke hidup dengan virus dengan vaksinasi yang lebih tinggi.

Bulan lalu, Ardern mengatakan bahwa negara akan mewajibkan guru dan pekerja di sektor kesehatan dan disabilitas untuk menerima vaksin Covid-19 secara penuh.

Kebijakan ini mendapat kritik keras dari kelompok yang menyuarakan kebebasan.

"Apa yang kita lihat hari ini tidak mewakili sebagian besar warga Selandia Baru," kata Ardern, menanggapi unjuk rasa dari dalam parlemen.

Baca Juga: Getol Kampanye Soal Anti-vaksin, Politisi Ini Justru Terkena Cacar Air

Selandia Baru saat ini mencatat di bawah 8.000 kasus Covid-19, salah satu yang terendah di dunia. Tingkat kematiannya pun sangat rendah, hanya 32 kasus.

Pada hari Selasa, 125 kasus infeksi baru dilaporkan, bersamaan dengan keberhasilan vaksinasi penuh untuk 80% populasinya.

Sementara itu begini nasib warga yang menolak vaksin tapi terjangkit Covid-19 di negara tetangga Indonesia yang lain, yaitu Singapura.

Mulai 8 Desember, semua pasien COVID-19 yang tidak divaksinasi karena pilihan harus membayar biaya sendiri jika mereka dirawat di rumahsakit atau fasilitas perawatan, Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan pada Senin (8/11).

Baca Juga: Dibesarkan Keluarga Anti-Vaksin, Remaja Ini Rayakan Ulang Tahun Ke-18 dengan Vaksinasi Tubuhnya untuk Segala Jenis Penyakit