Find Us On Social Media :

Tinggalkan Warisan untuk Para Raja dan Dewa, Inilah Arsitek Firaun Pembangun Mesir Kuno yang Megah, Pekerjaan Pentingnya Tak Sekadar Konstruksi Bangunan, Tetapi Juga Ini!

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 6 November 2021 | 12:15 WIB

Membangun piramida besar tidak menggunakan budak, tapi pekerja tetap dan tidak tetap.

Ilmu arsitekturnya melayani patung, dan sebaliknya, membentuk keseluruhan yang harmonis yang muncul dari satu pikiran pemandu.

Faktor pengkondisian religius ini diwujudkan dalam segala bidang usaha arsitektur.

Maka, jelaslah bahwa kuil-kuil, dianggap sebagai ‘rumah Tuhan’.

Ini diresapi dengan kandungan spiritual yang tinggi, tdak dibagikan kepada orang-orang karena akses ke tempat-tempat suci selalu dilarang untuk semua umat beriman.

Makam juga dianggap sebagai ‘rumah keabadian’.

Karena di kuil mereka, dewa Ka atau napas vital orang yang meninggal menerima persembahan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup mereka di akhirat.

Rumah-rumah pribadi juga memiliki komponen keagamaan.

Misalnya, para pekerja Firaun yang tinggal di kota Deir el-Medina memiliki sebuah ruangan, tempat mereka memuja leluhur keluarga mereka.

Di ruangan yang sama itu pula terjadi kelahiran, sehingga menciptakan kesinambungan antara hidup dan mati yang dibimbing oleh keilahian.

Baca Juga: Jadi Misteri Selama Ribuan Tahun, Akhirnya Terkuak Siapa yang Bangun Piramida Tempat Makam para Firaun, Semua Gara-gara Peraturan Ketat di Mesir Kuno Ini