Find Us On Social Media :

Ledakan Kasus Covid-19 Makin Ngeri, China Sampai Perintahkan Warga Stok Persediaan Kebutuhan Sehari-hari, Siap Lockdown Lagi?

By May N, Rabu, 3 November 2021 | 17:08 WIB

Wuhan sejak lockdown pada Maret 2020

Tujuan arahannya adalah memastikan warga tidak lengah jika terjadi penguncian di daerah mereka.

People's Daily mengatakan, kementerian mengeluarkan pemberitahuan seperti itu setiap tahun, tetapi telah mengeluarkan instruksinya awal tahun ini karena bencana alam, lonjakan harga sayuran dan peningkatan kasus COVID-19 baru-baru ini.

Pernyataan kementerian pada Senin malam mendesak pemerintah setempat untuk melakukan pekerjaan dengan baik dalam memastikan pasokan dan harga yang stabil, dan untuk memberikan peringatan dini dari setiap masalah pasokan.

Kondisi diperburuk ketika ada cuaca ekstrem, dan pemerintah China biasa melakukan upaya eksra meningkatkan pasokan sayuran segar dan daging babi sebelum Tahun Baru Imlek yang jatuh pada awal Februari tahun 2022 besok.

Baca Juga: Ancaman Covid-19 Masih Bercokol di Negara Tetangga Indonesia Ini, Setiap Tahunnya Terancam Kehilangan Nyawa 2000 Warga, Ribuan Nakes Sampai Kompak Resign Bersama

Tetapi tahun ini, upaya itu menjadi lebih mendesak setelah cuaca ekstrem pada awal Oktober menghancurkan tanaman di Shandong - wilayah penghasil sayuran terbesar di negara itu - dan ketika wabah kasus COVID-19 yang membentang dari barat laut ke timur laut negara itu mengancam akan mengganggu pasokan makanan.

Pekan lalu, indeks harga sayuran di Shouguang, pusat perdagangan di Shandong, menunjukkan, harga mentimun, bayam, dan brokoli di China naik lebih dari dua kali lipat dari awal Oktober.

Bayam lebih mahal daripada beberapa potongan daging babi seharga 16,67 yuan (US$ 2,60) per kg.

Meskipun harga telah mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir, para ekonom memperkirakan kenaikan inflasi harga konsumen berbasis tahun-ke-tahun yang signifikan untuk Oktober.

Baca Juga: Rekor Ngeri Covid-19 Singapura, Pakar Sebut Negara Tetangga Ini Bisa Catat 2000 Kematian Akibat Covid-19 Setiap Tahun