Intisari-Online.com - Berdasarkan data dari worldometers.info pada tanggal 1 November 2021, Thailand menempati peringkat ke-24 dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Saat ini, terdapat 1.920.189 total kasus virus corona di Thailand.
Sementara jumlahkasus aktif adalah 99.227 dengan penambahan kasus baru 8.165 kasus Covid-19.
Meski demikian, Thailand mengeluarkan kebijakan untuk mengizinkan turis asing yang telah divaksinasi untuk berkunjung ke Thailand tanpa perlu melakukan karantina lagi.
Melansir Reuters, Senin (1/11/2021), ratusan turis asing yang divaksinasi dijadwalkan tiba di Bangkok pada Senin.
Itu merupakan gelombang pertama pengunjung ke Thailand dalam 18 bulan yang tidak perlu menjalani karantina karena virus corona.
Dalam upaya menghidupkan kembali ekonomi pariwisata yang dilanda pandemi, pemerintah Thailand telah memberikan lampu hijau kepada wisatawan yang divaksinasi dari lebih dari 60 negara, termasuk Amerika Serikat dan China.
Beberapa negara Eropa juga masuk dalam daftar.
Thailand, salah satu tujuan wisata paling populer di Asia-Pasifik, selama 18 bulan terakhir telah memberlakukan aturan masuk pandemi yang ketat yang telah dikritik dalam industri perjalanan karena terlalu membatasi dan memberatkan.
Sebelum pandemi, pariwisata menyumbang sekitar 12% dari PDB Thailand dan ibu kotanya adalah kota yang paling banyak dikunjungi di dunia.
Krisis tersebut telah merugikan Thailand, sekitar 3 juta pekerjaan yang bergantung pada pariwisata dan pendapatan sekitar $50 miliar per tahun.
Pejabat Thailand membuka kembali pulau resor Phuket pada bulan Juli.
Hal itu memungkinkan wisatawan yang divaksinasi penuh untuk berkunjung setelah melewati karantina dua minggu, asalkan mereka tinggal di pulau itu.
Di bawah program nasional baru, kedatangan harus menghabiskan malam pertama mereka di hotel yang telah disetujui sebelumnya dan menerima tes COVID-19 negatif sebelum mereka dapat melakukan perjalanan dengan bebas ke seluruh negara.
Maskapai-maskapai penerbangan telah bergegas mempersiapkan negara itu untuk gelombang pengunjung.
Namun, pemulihan akan relatif lambat.
Kementerian keuangan memperkirakan hanya 180.000 kedatangan asing tahun ini dan 7 juta tahun depan, dibandingkan dengan sekitar 40 juta pada 2019.