Find Us On Social Media :

Menguak 'Garis Waktu' Peradaban Mesir Kuno dari Kekuasaan Firaun Tutankhamun Sampai Cleopatra Berkuasa, Apa yang Membuat Peradaban Mesir Kuno Runtuh?

By May N, Minggu, 31 Oktober 2021 | 14:52 WIB

Ilustrasi mumi Mesir Kuno.

Sekitar 1650 SM, garis penguasa asing dikenal sebagai Hyksos mengambil kesempatan dari ketidakstabilan Mesir untuk mengambil kekuasaan.

Penguasa Hyksos di dinasti ke-15 mengadopsi dan melanjutkan banyak tradisi Mesir yang sudah ada di pemerintahan sebagaimana di budaya.

Mereka berkuasa bersamaan dengan penguasa asli Theban dari dinasti ke-17, yang memegang kontrol hampir sebagian besar Mesir selatan walaupun harus membayar pajak kepada Hyksos (dinasti ke-16) bervariasi diyakini antara Theban atau Hyksos).

Konflik perlahan muncul antar kedua negara, dan Theban meluncurkan perang melawan Hyksos tahun 1570 SM, membuat mereka keluar dari Mesir.

Baca Juga: Inilah Simbol Kekuatan yang Digunakan Bangsa Mesir Kuno dan Artinya, Salah Satunya Mewakili Portal dari Kematian Menuju Kehidupan Setelah Kematian

Kerajaan Baru (1567 - 1085 SM)

Di bawah Ahmoses I, raja pertama dari dinasti ke-18, Mesir kembali bersatu, selama pemerintahan dinasti ke-18, Mesir meraih kekuasaannya atas Nubia dan memulai kampanye militer di Palestina, melawan kekuatan lain di wilayah itu seperti Mitannians dan Hittites.

Negara itu menjadi kekaisaran terbesar pertama di dunia, dari Nubia sampai Sungai Eufrat di Asia.

Ditambah lagi dengan raja-raja kuat seperti Amenhotep I (1546 - 1526 SM), Thutmose I (1525 - 1512 SM), dan Amenhotep III (1417 - 1379 SM), Kerajaan Baru dikenang karena peran wanita kerajaan contohnya Ratu Hatshepsut (1503 - 1482 SM), yang mulai berkuasa sebagai wali untuk anak tirinya, yang kemudian menjadi Thutmose III, pahlawan militer terbesar Mesir), tapi bangkit mendapatkan kekuasaan dari semua firaun.

Baca Juga: Sering Jadi Pertanyaan Berapa Lama Peradaban Mesir Kuno Berdiri, dan Ada Berapa Banyak Firaun Berkuasa di Era Mesir Kuno? Ternyata Begini 'Garis Waktu' Mesir Kuno (I)