Find Us On Social Media :

Memiliki Darah Roma-Mesir Akibat Persekongkolan Ibunya, Sejak Kecil Sosok Penyandang Gelar Firaun Terakhir Ini Sudah Dikorbankan demi Kepentingan Politik hingga Runtuhnya Kerajaan Mesir

By Mentari DP, Sabtu, 30 Oktober 2021 | 18:30 WIB

Kisah firaun terakhir Mesir yang merupakan 'anak' Caesar dan Cleopatra.

Putra Roma dan Mesir

 

Pada saat Caesar meninggalkan Mesir, Cleopatra hamil.

Dia melahirkan seorang anak laki-laki pada tahun 47 SM. dan secara terbuka menyatakan Julius Caesar sebagai ayah.

Pada akhir 46 SM, Cleopatra mengunjungi Roma atas undangan Caesar, membawa Caesarion dan semua arak-arakan kerajaan di istananya.

Plutarch menulis bahwa Caesar menyambut Cleopatra dan keluarganya di salah satu vila pinggiran kotanya, Horti Caesaris, dan menghujaninya dengan penghargaan resmi.

Banyak orang Romawi mengatakan bahwa anak itu sangat mirip dengan Julius Caesar.

Mark Antony, letnan Caesar, mengatakan kepada Senat bahwa Caesar telah mengakui kepada teman-teman terdekatnya bahwa Caesarion memang putranya.

Namun semua rencana berantakan ketika Caesar dibunuh pada Ides of March pada tahun 44 SM.

Dan buruknya dia tidak pernah mengakui Caesarion sebagai ahli warisnya dan sebaliknya telah menulis dalam surat wasiatnya bahwa keponakan buyutnya, Gaius Octavius ​​(Octavianus), adalah ahli warisnya.

Cleopatra dan Caesarion berada di Roma ketika Caesar dibunuh.

Menyadari bahwa hidup mereka dalam bahaya, Cleopatra memutuskan untuk segera kembali ke Mesir.

Ketika kembali Cleopatra mencoba menjadikan anak laki-lakinya  yang masih balita sebagai wakil bupatinya.

Baca Juga: 5.398 Artefak Terkubur Bersama Mumi Firaun Tutankhamun, Terkuak Inilah Hal-hal Aneh Tentang Makam Mesir Kuno, Termasuk Ditemukan Banyak Mumi Tapi Bukan Manusia