Ia mengejek petugas polisi tentang aktivitas pembunuhannya dan memberikan kode tentang pembunuhan yang akan datang.
"Jack the Ripper" itu julukan yang berasal dari sebuah surat tersebut yang dikirimkan oleh pelaku pada saat serangan terjadi, yang mungkin merupakan tipuan.
Meskipun investigasi yang tak terhitung jumlahnya mengklaim bukti pasti dari identitas pembunuh brutal itu, nama dan motif pembunuhan oleh Jack the Ripper masih jadi misteri.
Berbagai teori tentang identitas Jack the Ripper telah dihasilkan selama beberapa dekade terakhir, termasuk klaim yang menuduh pelukis terkenal dari zaman Victoria, Walter Sickert, seorang migran Polandia dan bahkan cucu Ratu Victoria, sebagai pelakunya.
Sejak 1888, lebih dari 100 tersangka telah ditetapkan, berkontribusi pada cerita rakyat mengerikan, yang tersebar luas seputar misteri tersebut.
Penjagal Whitechapel
Pada akhir 1800-an, di distrik Whitechapel, East End London adalah tempat yang dipandang oleh warga dengan belas kasihan.
Di daerah itu para imigran terampil, terutama orang Yahudi dan Rusia, datang untuk memulai hidup dan bisnis baru.
Distrik tersebut terkenal karena kemelaratan, kekerasan, dan kejahatan.
Para pelacur pada era itu menjadi salah satu target empuk pembunuhan oleh sosok misterius Jack the Ripper.