Ada dugaan bahwa kepala itu merupakan sisa-sisa mumi milik Djehutynakht sendiri atau istrinya.
Tapi para peneliti tidak langsung percaya. Dan sejak 1915, para peneliti tidak bisa mengungkap identitasnya.
Hingga selama beberapa dekade, misteri itu akhirnya terpecahkan setelah para ilmuwan dari FBI terlibat.
Temuan para ilmuwan dari FBI itu sendiri telah diterbitkan dalam jurnal Genes pada tahun 2018 lalu.
Dalam jurnal itu, para ilmuwan dari FBI mengidentifikasi jenis kelamin mumi ini.
Yang melakukannya adalah ahli biologi FBI Odile Loreille.
Dia menggunakan teknologi pengurutan DNA yang canggih.
Loreille lalu mengebor gigi yang diekstraksi dari tengkorak berusia 4.000 tahun.
Lalu dia mengumpulkan bubuk dan melarutkannya dalam larutan kimia. Selanjutnya diperiksa melalui mesin salinan DNA.
Setelah memeriksa rasio kromosom seks dari DNA gigi mumi tersebut, Loreille menyimpulkan bahwa tengkorak itu milik laki-laki.
Hasil itu membuat kurator arkeologi Rita Freed mendapat secercah harapan.
Freed yang bekerja di Boston Museum of Fine Arts (MFA), tempat kepala mumi itu disimpan sejak 1920, mengatakan dia tidak pernah tahu identitas kepala mumi itu.