Find Us On Social Media :

Sempat Jadi Maskapai Kebangsaan Indonesia, Ternyata Pemerintah Sudah Siapkan Rencana Mencengangkan Jika 'Pait-paitnya' Garuda Benar-benar Ditutup, Begini Kelanjutannya

By May N, Senin, 25 Oktober 2021 | 06:00 WIB

Pesawat Garuda Indonesia

Pelita Air Service mengoperasikan beberapa armada antara lain pesawat rotary wing dan fixed wing untuk melewati seluruh medan Indonesia. Diantaranya, ATR 42-500, ATR 72-500, CASA 212-200, AT 802, Bell 412 EP, Bolkow NBO-105, Sikorsky S76 C++, Sikorsky S76-A, Bell 430.

Keputusan menggunakan Pelita Air menggantikan Garuda tertuang dari ucapan wamen BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo.

"Kalau mentok ya kita tutup (Garuda), tidak mungkin kita berikan penyertaan modal negara karena nilai utangnya terlalu besar,’" kata Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo dilansir dari Antara.

Menurut Tiko, panggilannya, progres negosiasi dan restrukturisasi utang Garuda Indonesia dilakukan dengan seluruh lender, lessor pesawat, hingga pemegang sukuk global, melibatkan tiga konsultan yang ditunjuk Kementerian Negara BUMN.

Baca Juga: Jadi Maskapai Unggulan Indonesia, Terkuak Bahwa Garuda Indonesia Tidak Lepas dari Praktik Suap yang Buatnya Rugi, Salah Satunya dari Pengadaan Pesawat Ini, Rugi 420 Miliar Pertahun

Tiko juga menilai opsi penutupan Garuda Indonesia tetap terbuka meski berstatus sebagai maskapai flag carrier.

Alasannya, saat ini sudah lazim sebuah negara tidak memiliki maskapai yang melayani penerbangan internasional.

Dia pun beralasan meskipun Garuda Indonesia bisa diselamatkan, nyaris mustahil Garuda Indonesia bisa melayani lagi penerbangan jarak jauh, misalnya ke Eropa.

Oleh karena itu, untuk melayani penerbangan internasional, maskapai asing akan digandeng sebagai partner maskapai domestik.

Baca Juga: Tak Heran Garuda sampai Terlilit Utang 70 Triliun, Selain Kena Dampak Pandemi Covid-19 Ternyata Hal Inilah Penyebab Utang Garuda Terus Membengkak

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini