Intisari-online.com - Baru-baru ini diketahui beberapa sumber kerugian dari tubuh maskapai Garuda Indonesia.
Kasus korupsi meliputi korupsi pengadaan pesawat dan juga praktik penyuapan rupanya banyak terjadi di maskapai pelat merah itu.
Kerugian per tahun yang dialami Garuda Indonesia sendiri mencapai Rp 420 Miliar.
Kerugian ini didapat karena mengoperasikan pesawat jenis Bombardier CRJ1000.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.
Awalnya, Erick Thohir keluhkan biaya sewa pesawat yang mahal dan termasuk paling tinggi di dunia.
"Kita melihat jika Garuda itu salah satu perusahaan penerbangan yang leasing-nya paling tinggi di dunia.
"Cost leasing-nya 27 persen," ujarnya dalam konferensi video Rabu 10/2/2021.