Find Us On Social Media :

Sempat Jadi Maskapai Kebangsaan Indonesia, Ternyata Pemerintah Sudah Siapkan Rencana Mencengangkan Jika 'Pait-paitnya' Garuda Benar-benar Ditutup, Begini Kelanjutannya

By May N, Senin, 25 Oktober 2021 | 06:00 WIB

Pesawat Garuda Indonesia

PAS menjadi operator pesawat charter terbesar di Indonesia, memiliki bandara sendiri yaitu Bandara Pondok Cabe, berlokasi di Tangerang Selatan.

Perusahaan ini berdiri tahun 1970 yaitu ketika Indonesia mengalami booming minyak di era Orde Baru.

Saat itu Pertamina mendapat keuntungan besar dari lonjakan produksi dan kenaikan harga minyak dunia, dan akhirnya mendirikan berbagai anak perusahaan salah satunya Pelita Air Service.

PAS didirikan untuk mengisi kebutuhan pengangkutan udara ke daerah terpencil, terutama di kawasan kantong-kantong tambang minyak BUMN dari Sabang sampai Merauke, menggantikan Pertamina Air Service.

Baca Juga: UtangnyaTembus Rp70 Triliun Dan Bisa Bertambah Rp1 Triliun Setiap Bulannya, Terkuak Inilah Biang Kerok Garuda Indonesia Punya Utang Menumpuk Sampai Disebut Terancam Bangkrut

Setelah sukses melayani penerbangan para pejabat dan pegawai Pertamina, Pelita Air melebarkan sayap bisnis membuka penerbangan charter untuk transmigrasi, pemadam kebakaran, pengungsi, palang merah, kargo, pengamatan tumpahan minyak sampai foto udara.

Pelita Air juga memiliki bisnis yang hampir serupa dengan Garuda Indonesia, yakni bisnis perawatan dan pemeliharaan pesawat.

Bisnis ini dikelola anak perusahaannya, PT Indopelita Aircraft Services yang berkemampuan merawat dan memperbaiki pekerjaan dari lapangan udara milik sendiri di Pondok Cabe, terdiri dari hangar, gudang dan landasan sepanjang 2000 meter.

Awalnya Pelita Air membuka penerbangan berjadwal pada tahun 2000 tapi ditutup tahun 2005 karena ingin fokus pada penerbangan charter.

Baca Juga: Pailit Sampai PHK Ratusan Karyawannya, Garuda Indonesia Ternyata Sampai Mengutang ke Sejumlah Bank, Apakah Sudah Dilunasi Semua?