Bak Lupa dengan Kutukan Firaun yang Sudah 'Renggut' Banyak Nyawa, Mesir Kini Nekat Pindahkan Puluhan Mumi 'Hanya' Demi Ini, Arkeolog Ternama pun Angkat Bicara

May N

Penulis

Mesir nekat memindahkan para mumi Firaun dari tempat istirahat terakhir mereka, membangkitkan kutukan Firaun

Intisari - Online.com -April lalu, terjadi banyak kejadian mengerikan di Mesir, termasuk pemblokiran Terusan Suez oleh kapal raksasa.

Beberapa pihak menyalahkan "kutukan Firaun" atas kejadian-kejadian ini.

Padahal, banyak warga yang diharapkan menyalakan TV mereka untuk parade besar memindahkan 22 mumi kerajaan Mesir kuno.

Mumi-mumi itu akan dipindahkan ke ibukota Mesir, Kairo, saat itu.

Baca Juga: Benarkah Mumi Mesir Firaun Mengandung Kutukan Sampai Tewaskan Penemunya Secara Misterius, Terkuak Ternyata Begini Cara Orang Mesir Kuno Ciptakan Mumi Melalui Prosesi Suci Ini

Pejabat mendesak warga untuk mengosongkan jalan karena pembatasan akibat Covid-19.

Pejabat menutup jalan sepanjang Sungai Nil untuk memberi jalan prosesi kerajaan yang disebut dengan Golden Parade.

Parade ini dirancang meningkatkan minat kepada mumi-mumi dan bukti peradaban Mesir Kuno dengan berbagai koleksi barang antik mereka.

Hal ini dilaksanakan karena turisme ditutup di Mesir lalu karena Covid-19.

Baca Juga: Hanya Makam Firaun Tutankhamun yang Tetap Utuh, Mumi Bangsawan Mesir Jadi Incaran para Perampok Karena Membawa Harta Karun Ini, Padahal Sudah Mati-matian Dijaga Sampai Kerahkan Pasukan Khusus

Mesir memindahkan 18 raja dan 4 ratu, seperti dilansir NBC.

Sebagian besar adalah mumi dari era kuno Kerajaan Baru, dengan kendaraan pereda goncangan dan wadah yang dirancang khusus diisi dengan nitrogen gunanya memastikan mumi-mumi ini aman.

Harta karun nasional itu dipindahkan sekitar 3 mil dari Museum Mesir, dibuka pada 1902 di pusat Tahrir Square, Kairo, ke rumah baru mereka di Museum Nasional Peradaban Mesir di Fustat.

Fustat sendiri adalah situs ibukota Mesir di bawah dinasti Umayyad setelah penaklukan Arab.

Baca Juga: Termasuk Membangun Tembok Kota dengan Tumpukan Jasad Puluhan Ribu Warganya, Beginilah Keanehan Tentang Para Firaun yang Tidak Diketahui Banyak Orang

Memindahkan mumi-mumi ini membangkitkan pembicaraan mengenai kutukan Firaun.

Hal ini menguat di media sosial, setelah Terusan Suez terblokir, kemudian kecelakaan kereta membunuh lusinan orang bulan lalu dan sebuah bangunan runtuh di pusat Kairo.

"Kematian akan datang dalam kepakan sayap yang cepat bagi siapa saja yang mengganggu perdamaian raja," peringatan di makam Tutankhamun tertulis demikian.

Makam Tutankhamun sendiri dibuka oleh arkeolog Inggris, Howard Carter, pada 1922.

Baca Juga: Alami Luka Kepala yang Parah, Misteri Penyebab Kematian Firaun Mesir ke-14 Ini Cukup Brutal, Mungkinkah Dialami Saat Perebutan Kekuasaan dan Berhasilkah?

Anggota ekspedisinya kemudian kulitnya mengeriput kemudian meninggal, membuat mitos kutukan semakin kuat.

Namun arkeolog dan ilmuwan sekarang mengatakan mereka kemungkinan terkena paparan debu dan bakteri yang disimpan dalam makam yang tertutup.

Arkeolog Mesir, Zahi Hawass, menyangkal rumor tersebut.

"Sebelum mumi-mumi berjalan di jalanan Kairo sudah ada hal-hal terjadi di Mesir: kapal di Terusan Suez, juga kecelakaan kereta dan sebuah bangunan runtuh. Semua orang mengatakan ini adalah kutukan dari mumi, tapi aku berkatan tidak adak kutukan dari mumi," ujarnya dikutip dari NBC.

Baca Juga: Mengerikan! Inilah Lima Kutukan Kuno yang Misterius, Benarkah Kutukan Mematikan Raja Ini Sama dengan yang Terjadi Saat Para Peneliti Buka Peti Mati Firaun Tutankhamun?

"Kutukan bagus untuk TV, untuk film dan koran, tapi itu tidak benar, tidak ada kutukan sama sekali."

Alih-alih kutukan, Hawass mengatakan warga lokal dan turis asing bisa melihat "rahasia" dari masing-masing mumi ketika mereka dipajang.

"Parade ini sangat penting tidak hanya untuk Mesir tapi juga untuk seluruh dunia karena 22 raja akan berjalan di jalanan Kairo seperti sihir," tambahnya.

Para arkeolog menemukan mumi dalam dua kali penggalian di tahun 1881 dan 1898 di kompleks kuil kamar mayat Deir Al Bahari di Luxor dan di Valley of the Kings.

Baca Juga: Baru Bisa Terkuak Lewat Rekonstruksi Digital, Sistem Keamanan Makam Firaun Khufu Ternyata Sangat Mutakhir, Penuh Jebakan dan Tipuan

Mumi tertua di kelompok itu adalah Raja Seqenenre Tao, raja terakhir di Dinasti ke-17, yang berkuasa di abad ke-16 Sebelum Masehi.

Diperkirakan ia meninggal dengan kekerasan.

Parade juga akan memasukkan mumi Ramses II, Seti I dan Ratu Ahmose-Nefertari.

Mereka bertanggung jawab untuk ekspedisi militer, jaringan perdagangan dan pembangunan monumen besar-besaran dan kreasi megah.

Baca Juga: Rata-rata Tinggi Badan Kalangan Firaun Berbeda dengan Rakyat Biasa, 'Praktik Terlarang' oleh Kalangan Elit Mesir Kuno Ini Disebut Jadi Biang Keladinya

"Dengan melakukannya seperti ini, dengan kemegahan dan keadaan yang luar biasa, mumi mendapatkan haknya," kata Salima Ikram, ahli Mesir Kuno di American University di Kairo, kepada Reuters.

"Ini adalah raja-raja Mesir, ini adalah firaun. Jadi, ini adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat."

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait