Termasuk Membangun Tembok Kota dengan Tumpukan Jasad Puluhan Ribu Warganya, Beginilah Keanehan Tentang Para Firaun yang Tidak Diketahui Banyak Orang

May N

Penulis

Intisari - Online.com -Firaun Mesir diperlakukan bagaikan dewa.

Mereka adalah para penguasa dari salah satu peradaban pertama terbesar di dunia, hidup dalam kemewahan dengan dominasi atas seluruh kekaisaran yang belum pernah dilihat dunia.

Mereka makan dengan susu dan madu, dan puluhan orang meninggal membangun patung untuk menghormati mereka.

Serta ketika hidup mereka berakhir, mereka dikubur di keajaiban dunia yang telah berdiri lebih dari 4000 tahun lamanya.

Baca Juga: Mengerikan! Inilah Lima Kutukan Kuno yang Misterius, Benarkah Kutukan Mematikan Raja Ini Sama dengan yang Terjadi Saat Para Peneliti Buka Peti Mati Firaun Tutankhamun?

Tidak ada orang lain yang memiliki kekuasaan seperti ini, para Firaun adalah perintis terdepan dari dekadensi, mengeksplorasi dunia baru yang terdiri dari kekuasaan total dan kemewahan yang belum pernah didapat orang lain.

Seringnya, mereka bertindak berlebihan, seperti yang pernah dicatat dalam sejarah ini.

Mengutup listverse.com, ini dia 10 daftar keanehan para Firaun, dengan dihitung mundur.

Obsesi Pepi II dengan Pygmy

Baca Juga: Baru Bisa Terkuak Lewat Rekonstruksi Digital, Sistem Keamanan Makam Firaun Khufu Ternyata Sangat Mutakhir, Penuh Jebakan dan Tipuan

Pepi II adalah raja Mesir yang dilantik di usia sangat belia, yaitu 6 tahun.

Ia adalah anak kecil yang menguasai kerajaan besar, dan prioritasnya tentu saja adalah prioritas untuk anak berumur 6 tahun.

Raja muda itu sedikit dimanjakan, dan segera setelah dia menjadi raja, penjelajah bernama Harkhuf menulis surat kepadanya melaporkan jika ia bertemu pygmy yang berdansa.

Pygmy adalah manusia kerdil, dan Pepi II merasa pygmy yang berdansa adalah hal paling hebat yang pernah ia dengar sehingga ia harus melihatnya sendiri.

Baca Juga: Rata-rata Tinggi Badan Kalangan Firaun Berbeda dengan Rakyat Biasa, 'Praktik Terlarang' oleh Kalangan Elit Mesir Kuno Ini Disebut Jadi Biang Keladinya

"Hentikan semuanya!" ujar Pepi II memerintahkan Harkhuf.

"Datang ke istana sekarang!" lanjutnya, ia ingin pygmy yang berdansa itu, dan ia tidak akan menukarnya dengan apapun.

Harkhuf kemudian hidup dengan aturan ketat tidak boleh membiarkan hal apapun terjadi pada pygmy.

"Ketika dia naik perahu, cari orang terpercaya untuk ikut dengannya, jangan biarkan dia jatuh ke air! Ketika ia tidur di malam hari, cari orang terpercaya untuk berbaring di sekitarnya di kantong tidurnya. Periksa 10 kali semalam!"

Baca Juga: Alami Luka Kepala yang Parah, Misteri Penyebab Kematian Firaun Mesir ke-14 Ini Cukup Brutal, Mungkinkah Dialami Saat Perebutan Kekuasaan dan Berhasilkah?

Pepi II mendapatkan pygmy tersebut, dan juga hal-hal lain yang ia ingin dapatkan, karena ia dimanja ia belajar jika ia lebih penting daripada orang lain.

Ketika ia dewasa, ia sangat korup bahkan sampai membuat budak-budaknya tidak berpakaian, lalu menutupi mereka dengan madu dan mereka harus mengikutinya hanya agar lalat pergi.

Monumen bagian tubuh raksasa milik Sesostris

Sesostris adalah salah satu komandan militer terhebat di sejarah Mesir.

Baca Juga: Lima Mumi Misterius Terbaik di Dunia Ini Jadi Teka-teki, Ada Mumi Misterius yang Wajahnya Beku dalam Kondisi Teriak, Benarkah Dia Dituduh Berkomplot Melawan Raja Firaun Ramses III?

Ia mengirimkan kapal-kapal perang dan pasukan ke semua sudut dunia dan memperluas kerajaannya lebih jauh daripada yang pernah dilihat orang.

Dan setelah masing-masing pertempuran, ia merayakan keberhasilannya, dengan membangun pilar besar dengan sebuah gambar dari organ intim seorang pria.

Namun Sesotris menggambarkan peperangan tersebut, jika musuhnya kuat dan melawannya dengan sekuat tenaga, ia akan menggambarkan organ pria, sedangkan jika musuhnya lemah maka yang digambarkan adalah organ intim wanita.

Pilar-pilar ini ditinggal di seluruh benua, dan berdiri sampai ribuan tahun.

Baca Juga: Gerbang Misteri Kutukan Firaun: Karamnya Kapal Titanic Dianggap Sebagai Malapetaka Akibat Lord Centerville Mengangkut Mumi Mesir ke New York

Ritual mandi urin Pheros

Anak dari Sesotris, Pheros, adalah Firaun yang buta karena penyakit yang ia idap dari ayahnya, tapi di hikayat Mesir ia diceritakan terkutuk.

Kutukannya diceritakan terjadi karena Sungai Nil banjir, dan Pheros muak dengan hal itu, sehingga ia melempar tombak ke sungai, berpikir hal itu akan memukul mundur air agar bisa turun dan tidak banjir, dan karena pembangkangannya terhadap dewa, dewa membuatnya buta.

10 tahun kemudian, seorang peramal mengatakan kepada Pheros jika ia bisa mendapatkan penglihatannya kembali, caranya dengan mencuci matanya dengan urin wanita yang tidak pernah tidur dengan pria selain suaminya.

Baca Juga: Tutankhamun: Putra Firaun 'Sesat' dari Mesir Kuno yang Punya Bentuk Kaki Tak Biasa, Rupanya Karena Perbuatan 'Nista' yang Umum Dilakukan Bangsawan Mesir Ini

Pheros pun mencoba urin istrinya, tapi tidak berhasil, kemudian ia mengumpulkan semua wanita di kota itu, membuat mereka buang air kecil dalam wadah kemudian menyiramkannya ke matanya.

Akhirnya hal itu berhasil setelah lusinan wanita, ada wanita yang tidak berselingkuh dari suaminya dan ia berhasil mendapatkan penglihatannya kembali.

Pheros menikahinya langsung di tempat dan membakar istrinya.

Begitulah cerita dari hikayat Mesir, tentu saja tidak mungkin ia mendapatkan penglihatannya kembali melalui urin.

Baca Juga: Termasuk Pernah Bunuh Penemunya Sendiri, Terkuak Inilah 7 Misteri Penemuan Mumi Mesir yang Disebut Tak Masuk Nalar

Janggut palsu Hatshepsut

Hatshepsut adalah sedikit wanita yang menguasai Mesir, ia punya rencana besar dalam pikirannya, seperti membangun keajaiban terbesar Mesir, tapi hal itu tidaklah mudah.

Hal ini karena Mesir belum memperlakukan wanita setara dengan pria, sebagai ratu, banyak yang melawan Hatshepsut.

Kemudian ia berusaha membuat orang mematuhinya dengan menggambarkannya sebagai pria.

Baca Juga: Mumi Mesir Berusia 3.000 Tahun Ini Punya Paspor untuk Bepergian, Jadi Firaun Pertama dalam Sejarah yang Memilikinya, Kok Bisa?

Dalam semua lukisannya, ia digambarkan dengan bisep dan juga janggut panjang.

Ia menyebut dirinya sebagai "Putra Ra" kapanpun ia memperkenalkan diri, dan kemungkinan ia memakai janggut palsu juga.

Ia berhasil mencapai banyak hal ketika ia masih hidup, sebagian besar dengan membuat orang-orang berpikir ia pria, tapi hal itu tidak berhasil juga.

Putranya menghapusnya dari sejarah untuk menyembunyikan seorang wanita yang menjadi raja.

Baca Juga: Catatan Mengkonfirmasi Program Militer Mesir Kuno Dinasti ke-19, Jadi Siapa Firaun yang Ditenggelamkan di Laut Merah oleh Nabi Musa?

Hal ini berhasil karena dunia baru mengetahui tentang Hatshepsut ketika 1903.

Diplomasi kentut Amasis

Amasis bukanlah Firaun yang sopan, ia alkoholik, dan juga kleptomaniak yang bisa mencuri barang-barang temannya, menaruhnya di sepatunya, lalu meyakinkan teman-teman mereka jika mereka tidak pernah mempunyai barang itu.

Ia mendapatkan tahta lewat cara memaksa, karena raja mengirimkannya untuk menenangkan pemberontakan, tapi ketika ia sampai di sana, ia menyadari jika pemberontak punya kekuatan besar untuk menang, sehingga ia memutuskan memimpin mereka.

Baca Juga: Jadi Asal-usul Budaya Firaun Kuno Berakar, Kerajaan Punt Kuno 'Tanah Para Dewa' Akhirnya Ditemukan?

Pernah menjadi pakar strategis, ia mengirim raja sebuah deklarasi perang dengan mengangkat kakinya, kentut dan mengatakan kepada pengirim pesan, "Bawa itu ke raja!"

Amasis kemudian menghukum peramal yang berhasil mengetahui rahasia kleptomania-nya ketika ia menjadi raja.

Kota para kriminal tanpa hidung milik Actisanes

Amasis adalah penguasa yang kejam, kemudian pemberontakan terjadi, kali ini dipimpin oleh seorang warga Ethiopia bernama Actisanes, yang berniat menggunakan pendekatan lebih halus.

Baca Juga: Setengah Mati Dicintai Firaun Ramses II, Inilah Ratu Nefertari, Istri Tercinta yang Dibuatkan Lukisan dan Kuil hingga Makam Sang Istri Ditulisi Puisi Buatannya Sendiri

Ia punya beberapa ide menangani para kriminal. Semua orang yang melakukan kejahatan akan dipotong hidungnya.

Kemudian mereka dikirim ke kota bernama Rhinocolura, atau kota untuk hidung yang dipotong.

100 anak Ramses II

Ramses II hidup sangat lama sampai banyak yang khawatir ia tidak akan mati, terutama karena di saat sebagian besar raja terbunuh dalam beberapa tahun pertama pemerintahan, Ramses II hidup sampai 91 tahun.

Ia menikmati masa hidupnya, sampai benar-benar akhir masanya, ia membangun patung-patung dan monumen lebih banyak dari orang lain, dan ia tidur dengan lebih banyak wanita.

Saat ia meninggal, Ramses II mempunyai setidaknya 100 anak dengan setidaknya 9 istri, ia menikahi hampir semua gadis yang ia lihat, dan ketika ia menyerang Kheta, ia menolak berdamai kecuali mereka menyerahkan putri tertua mereka.

Ia juga menikahi anak-anaknya sendiri setidaknya 3 anaknya, termasuk anak tertuanya.

Kebencian Cambyses terhadap hewan

Cambyses bukanlah warga Mesir, ia sebenarnya bangsa Persia dan anak dari Cyrus yang Agung, kemudian setelah negaranya menaklukan Mesir, ia menjadi yang bertanggung jawab atas negara tersebut, menjadikannya pemimpin Mesir.

Hampir semua cerita Mesir mengatakan mengenai Cambyses termasuk bagaimana ia menyiksa satu hewan dan hewan lain.

Ia pernah mencari Apis, banteng yang dianggap warga Mesir sebagai dewa, dan di depan pendeta Apis, ia menikam banteng tersebut, tertawa kemudian mengatakan, "Ini dewa para warga Mesir!"

Ia tidak membenci warga Mesir, ia hanya membenci hewan.

Kota Akhenaten yang dibangun dari tumpukan mayat manusia

Akhenaten adalah ayah dari Tutankhamun, dan ia mengubah Mesir besar-besaran.

Sebelum ia mengambil tahta, warga Mesir punya banyak dewa, tapi Akhenaten membunuh semua dewa kecuali Aten, dewa matahari.

Itu mengubah Mesir besar-besaran dan membuatnya bekerja keras untuk membangun Mesir lagi, sampai banyak orang mati ketika bekerja dengannya.

Ia membangun kota baru, Amarna, untuk menghormati dewa Aten.

Ia memindahkan 20 ribu orang ke sana dan membuat mereka membangun kota itu, tidak peduli betapa sakit dan lelah orang-orang itu.

Orang-orang itu didorong sampai batas maksimal, dan berdasarkan tulang-tulang di kuburan kota, lebih dari 2/3 pekerjanya mematahkan tulang ketika bekerja, dan sepertiga lainnya mematahkan tulang belakang mereka.

Mereka tidak diberi makan, hampir semua orang di kota kekurangan gizi dan mereka tidak boleh mengobatinya.

Jika mereka memakan lebih dari yang mereka dapat, mereka dihukum dengan ditikam berulang kali.

Dan itu semua tidak berguna karena segera setelah ia mati, semua yang ia bangun dihancurkan dan namanya dihapus dari sejarah Mesir.

Penolakan Menkaure untuk mati

Bahkan Firaun pun mati, tapi Menkaure, seorang Firaun yang memerintah di abad ke-26 Sebelum Masehi, ragu akan kematian.

Ketika peramal datang kepadanya dan mengatakan ia hanya punya 6 tahun untuk hidup, ia takut dan berusaha menghindarinya.

Ia memutuskan membodohi dewa, selama tidak ada malam, menurutnya hari baru tidak akan dimulai dan waktu tidak akan berlalu dan ia tidak akan mati.

Setiap malam ia menyalakan lampu sebanyak mungkin ia bisa dan meyakinkan dirinya itu masih siang.

Selama sisa hidupnya, Menkaure tidak tidur. Ia menghabiskan setiap malam minum dan merayakan di bawah lampu buatan, takut dengan masa ketika ia mati.

Artikel Terkait