Penulis
Intisari-Online.com – Keagungan pemerintahan Firaun pada masa Mesir Kuno bisa dilihat dari makam yang menjadi tempat pembaringannya terakhir.
Pembalseman sering dilakukan pada para Firaun tersebut, hingga ratusan bahkan ribuan tahun kemudian menjadi bahan pembelajaran para arkeolog.
Tidak hanya jenazah para Firaun yang dimakamkan dalam sebuah piramida yang menjadi pemakamannya, tapi biasanya mereka menyertakan barang-barang yang menjadi kekhasannya.
Lalu, bagaimana agar artefak yang berada di dalam piramida tersebut tidak dicuri, mereka pun rupanya sudah memikirkan hal tersebut.
Sebuah alat ‘mesin primitif’ kuno Mesir rupanya digunakan untuk menghindari pencurian artefak pada piramida besar.
Rekonstruksi ulang digital dilakukan oleh seorang ahli Mesir pada alat tersebut.
Sejak awal abad 19 rupanya telah dipelajari sistem keamanan.
Dengan menggunakan model komputer, para peneliti untuk pertama kalinya mendemonstrasikan bagaimana sistem keamanan tersebut bekerja.
Firaun Khufu yang memerintah Mesir pada tahun 2551 SM dan 2528 SM, dimakamkan di Piramida Agung Giza.
Firaun Khufu sendiri yang memerintahkan membangun struktur piramida terebut, yang digunakan untuk memakamkan dirinya, sang ratu, serta sebuah ruangan bawah tanah.
Terdapat tiga ruangan dalam Piramida Agung.
Terdiri dari batuan keras terdapat pada ruangan dasar, dan ini untuk mendukung seluruh bangunan piramida.
Dua ruangan di atasnya, disebut sebagai ruangan raja dan ratu.
Pada dinding bagian utara dan selatan ruangan ratu ada dua terowongan yang ditutupi pintu batu.
Namun, tidak diketahui terowongan itu akan mengarah ke suatu tempat, tetapi sebuah teori menyebutkan bahwa terowongan itu mengarah pada sebuah ruang rahasia.
Mark Lehner, arkeolog asal Amerika, yang melakukan penggalian pada Piramida Agung selama tiga dekade, mengatakan bahwa Mesir Kuno telah membuat langkah yang baik untuk melindungi makam Firaun dari pencurian.
‘Mesin yang sangat primitif’ itu merupakan satu sistem paling mutakhir, yang digunakan untuk menahan batu ke dalam piramid hingga tubuh firaun Khufu terbaring.
Sementara, di dalam dinding piramida, balok-balok batu berada di langit-langit dan dipandu lewat ukiran pada dinding.
Balok-balok batu itu akan jatuh ke bawah, kemudian mengunci terowongan, ketika Khufu telah sampai di dalam makam.
Nah, sistem yang terlihat sederhana itulah yang menjadi penghalang bagi calon pencuri makam, meski itu tidak akan bekerja terlalu lama.
Para arkeolog berpikir, mungkin dengan memahami sistem pengamanan tersebut akan membawa mereka pada ruang rahasia yang ada di dalam piramida.
Zahi Hawss, mantan Menteri Benda-benda Antik Mesir, bersama peneliti lain, berpikir bahwa Khufu sebenarnya masih tersembunyi di dalam Piramida.
Lalu, semua makam dan terowongan yang sebelumnya pernah ditemukan hanyalah sebuah tipuan.
"Saya sungguh percaya bahwa ruang Cheops (nama lain dari Khufu) belum ditemukan, dan ketiga ruangan itu hanya untuk mengelabui pencuri, dan pencarian makan Khufu masih tersembunyi dalam Great Pyramid," ujar Hawass pada Live Science tahun 2013.
Khufu bukanlah satu-satunya penguasa Mesir yang punya terowongan atau makam rahasia dekat tempatnya dikuburkan.
Makam Raja Tut termasuk yang sedang dipelajari oleh para peneliti, dari tempat ini diketahui ada gang tersembunyi di belakang dinding tempat makam dan sarkofagusnya ditemukan.
Namun, investigasi masih terus dilakukan. (*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari