'Saya Maafkan, Tapi Istri Saya Meninggal Dunia', Kisah Pilu Saksi yang Terseret Perkara Suap Mantan Penyidik KPK, Gara-gara Diancam

Ade S

Penulis

Penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju digiring petugas untuk mengikuti konferensi pers usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (22/4/2021).

Intisari-Online.com -Satu per satu saksi dihadirkan terkait perkara suap dengan tersangka mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Stepanus Robin Pattuju.

Mereka membeberkan fakta-fakta di persidangan terkait kasus yang juga menyeret nama mantan Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin tersebut.

Menanggapi kondisi tersebut, Robin pun kemudian menyampaikan permintaan maaf karena telah menyeret para saksi dalam perkaranya.

Hal ini terkait dengan dampak yang dialami para saksi usai terseret kasus yang mencoreng wajah lembaga anti rasuah Indonesia tersebut.

Baca Juga: Parah, Pantesan Koruptor Merajalela di Indonesia, Koruptor Ini Malah Divonis Bebas Padahal Terjerat Kasus Suap Rp 5 Miliar, Sedangkan Penyidik KPK Malah Dipecat

Ada lima orang saksi yang hadir dalam sidangdi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (18/10/2021)

Namun, secara khusus, Robin menyatakan permintaan maafnya ditujukan kepada dua orang saksi utama.

Mereka adalahmantan Bupati Kutai Kertanegara Rita Widyasari dan Direktur PT Tenjo Jaya, Usman Effendi.

“Apakah saya boleh meminta maaf karena telah menyeret saksi dalam permasalahan ini?,” ucap Robin seperti dilansir kompas.com,Senin (18/10/2021).

Baca Juga: Lolos Karantina Usai Suap Mafia Bandara, WNI Ini Bisa Bikin Indonesia Jauh Lebih Terpuruk dari India Jika Varian Baru Virus Corona Menyebar, Ini Alasannya

Kelima orang saksi yang hadir dalam persidangan tersebut pun kompak mengaku memberikan maaf.

Namun, salah seorang saksi nampak sangat emosional saat menyatakan permintaan maafnya untuk Robin.

Maklum, saksi tersebut mengaku bahwa dirinya harus kehilangan istri tercintanya usai dirinya terseret-seret perkara suap Robin.

Saksi yang dimaksud adalah Usma, yang mengaku karena permasalahan suap ini, istrinya jatuh sakit lalu meninggal dunia.

Baca Juga: Kontras dengan Pengakuan Sebelumnya, Edhy Prabowo Mengaku Tidak Bersalah Atas Dakwaan Suap Pengusaha Benur Senilai 25,7 Miliar Rupiah

“Saya maafkan, tapi gara-gara masalah ini istri saya sampai meninggal dunia,” ungkapnya.

Usman sendiri merupakan narapidana kasus korupsi hak penggunaan lahan di Sukabumi.

Ia mengaku memberi suap pada robin dalam kondisi terpaksa karena diancam oleh Robin.

Dirinya disebut akan dijadikan tersangka oleh KPK terkait perkara suap pada Kalapas Sukamiskin, Wahid Husein.

Baca Juga: Pantas Suriah Jadi Negara Paling Korup di Dunia, Pejabatnya 'Peras' Rakyat Sendiri dengan Cara Ini

Gara-gara ancaman itulah Usman akhirnya mengaku memberikan uang Rp525 juta meski sebenarnya hanya diminta Rp350 juta oleh Robin.

Robin sendiri, bersama pengacara Maskur Husein, diduga telah menerima suap dengan total Rp11,5 miliar.

Rinciannya adalah sebagai berikut:

* Rp3,5 miliar darimantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin dan Kader Partai Golkar Aliza Gunado

Baca Juga: Sempat Dikecam Seluruh Dunia Karena Kudeta Pemerintahnya Sendiri, Militer Myanmar Kini Tunjukkan Bukti Bahwa Pemerintahnya Benar-Benar Bersalah

* Rp1,695 miliar darimantan Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial.

* Rp 507,39 juta dariWali Kota nonaktif Cimahi, Ajay Muhammad Priatna.

* Rp5,197 miliar darimantan Bupati Kutai Kertanegara Rita Widyasari

Khusus untuk Rita, dalam kesaksiannya, dirinya menyebut uang yang diberikan kepada Robin lebih bernilai kemanusiaan.

Baca Juga: Jika Benar Semakin Mencoreng Namanya, Aung San Suu Kyi Dituduh Junta Militer Myanmar Terima Suap 8,6 Miliar Rupiah dan Berkilo-kilo Emas

"Khusus Pak Robin, saya tidak bayar (fee) beliau, tapi nilai kemanusiaan," kata Rita, seperti dilansirTribunnews.com, Selasa (19/10/2021).

Hal ini disebabkan oleh alasan Robin saat meminta uang yang mengaku diperuntukkan bagi ibunda Robin yang sedang sakit COVID-19.

Bantuan lainnya juga diberikan Rita kepada Robin karena mengaku ada saudaranya yang meninggal dan melahirkan.

Baca Juga: Jadi Maskapai Unggulan Indonesia, Terkuak Bahwa Garuda Indonesia Tidak Lepas dari Praktik Suap yang Buatnya Rugi, Salah Satunya dari Pengadaan Pesawat Ini, Rugi 420 Miliar Pertahun

Artikel Terkait