Sampai Pertaruhkan Diri untuk Diciduk Petugas Perbatasan Demi Menyelundupkannya, Pria Timor Leste Ini Ungkap Barang Sehari-hari yang Ternyata Sangat Dibutuhkan Rakyat Bumi Lorosae

Ade S

Penulis

Ilustrasi. Patung Soekarno di Perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Intisari-Online.com -Usai lepas dari Indonesia setelah pemungutan suara melalui referendum pada 1999, Timor Leste ternyata masih banyak tergantung dari Indonesia.

Masih banyak barang kebutuhan sehari-hari rakyat Timor Leste yang hanya bisa dipenuhi jika mengimpor dari Indonesia.

Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017, setidaknya ada 10 komoditas utama Indonesia yang diekspor ke Timor Leste.

Komoditas tersebut adalah tembakau olahan, minuman non-alkohol, kapur, semen, dan material konstruksi, sepeda motor, produk makanan, minyak sayuran, olahan buah atau sayuran, mobil, kendaraan pengangkut barang, serta makanan dan tepung gandum.

Baca Juga: Jokowi Minta Lawyer Internasional Demi Hadapi Gugatan Uni Eropa, Konsultan Hukum Ini Bisa Jadi Pilihan, Terbukti Sanggup Bikin Timor Leste Kalahkan Australia

Selain itu, ada pula komoditas lokas, khususnya dari Nusa Tenggara Timur, yang rutin diekspor ke Timor Leste.

Rutinitas ini terjadi karena rakyat Timor Leste tidak mampu untuk memenuhi kebutuhannya sendiri akan produk komoditas NTT tersebut.

Sayangnya, kondisi ini kerap membuat dimanfaatkan oleh beberapa pihak, khususnya dari Timor Leste, untuk menyelendupkan komoditas ke Bumi Lorosae.

Terakhir, seorang warga Timor Leste harus merelakan dirinya diciduk olehSatuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Baca Juga: Kaya Makna, Yuk Mengenal Kain Tais Timor Leste yang Biasa Dijadikan Mahar dalam Perkawinan dan Menyambut Tamu, Ini Istimewanya!

Pria berinisial JMB tersebut diketahui melintasi wilayah perbatasan tanpa mengantongi dokumen resmi.

"Oknum warga JMB ini melintasi perbatasan melalui jalan tikus di Haekesak untuk membeli barang-barang di Atambua, Kabupaten Belu," ujar Komandan Kompi Tempur I Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Timor Leste Letnan Satu Infantri Tofan C Riski,seperti dilansirAntara, Rabu (14/10/2021).

Tofan menjelaskan bahwa keberhasilan para petugas meringkus JMB diawali dari informasi masyarakat tentang kegiatan ilegal.

Baca Juga: Arsip Kuno Dibongkar, Ternyata Inilah Detik-detik Timor Leste Merdeka dari Indonesia, Militer Bersiaga Namun Tak Ada Peperangan, Sementara Pasukan Indonesia Mulai Bergerak Lakukan Hal Ini

Informasi tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh para personelSatuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Timor Leste Batalion Infantri 742/SWY.

Hasil penelusuran para petugas ini kemudian menemukan adanya dua unit mobilpickup, yang sedang memuat puluhan karung.

Dalam penangkapan, petugas hanya mengamankan mobil dan sopirnya. JMB selaku pemilik baru datang kemudian.

Baca Juga: Padahal Bak Hanya Tinggal 'Jentikkan Jari' untuk Seret Indonesia ke Pengadilan Internasional atas 'Dosanya' di Timor Leste, Pria Ini Justru Pilih Damai, Terungkap Alasannya!

"Setelah dilakukan pemeriksaan, JMB mengakui bahwa ia sudah melakukan kegiatan bisnis seperti ini sejak tujuh tahun yang lalu," kata Tofan.

Tofan kemudian mengungkap karung-karung yang berada dalam mobil, yang coba diselundupkan oleh JMB, berisi garam.

Ini merupakan salah satu komoditas utama dari Nusa Tenggara Timur yang kerapa diimpor oleh Timor Leste.

Baca Juga: Pernah Selundupkan 500 Kaset ke Timor Leste Dibantu Kampus Melbourne, Inilah Grup Band 'Dili Allstars' Asal Timor Leste yang Berbau Gerakan Kemerdekaan

Dalam penyelidikan lebih lanjut, terungkap pula komoditas-komoditas lain yang sering diselundupkan oleh JMB.

Hal ini terungkap melalui nota pembelian yang bertuliskan bernilai total ratusan juta rupiah.

Nota tersebut antara lain bertuliskan 108 dos benang merah, 20 dos benang emas, 2 karung benang katun putih, dan ternak babi.

Baca Juga: Ditolak Singapura Karena Bisa Jadi Bebas Keuangan ASEAN, Negara Asia Tenggara Ini Malah Dukung Timor Leste untuk Gabung ASEAN, Apa Alasannya?

Artikel Terkait