Find Us On Social Media :

Tersimpan di Kedalaman Tanah Israel, Situs Pemujaan Misterius Berusia 3.000 Ini Masih Dalam Kondisi Luar Biasa dan Penuh Artefak Agama Kuno

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 13 Oktober 2021 | 21:12 WIB

Intisari-Online.com - Sebuah kuil Kanaan berusia 3.000 tahun langka yang penuh dengan artefak agama kuno telah digali pada tahun 2020 di Israel selatan.

Dibangun sekitar waktu invasi Israel kuno yang dijelaskan dalam Alkitab , kuil di Lakhis adalah kuil Kanaan kuno pertama yang ditemukan oleh para arkeolog dalam lebih dari lima dekade.

Situs pemujaan yang langka ini ditemukan dalam kondisi luar biasa terpelihara dengan baik.

Di dalam kuil itu, para arkeolog juga menemukan patung kuno dewa Kanaan Baal yang kepadanya pengorbanan dilakukan di tempat perlindungan bagian dalam kuil.

Baca Juga: Praktik Busuknya Kepada Rakyat Palestina yang Tak Berdaya Kian Merajalela, Israel Kini Pasrah Ditinggal Raksasa Nike, Pernyataan Implisit Ini Jadi Bukti Penyebabnya

Mengupas Kembali Lapisan Ibadah

Ditemukan di kota Lachish abad ke-10 SM, yang sekarang menjadi bagian dari Taman Nasional Tel Lachish, sekitar 25 mil (40 kilometer) barat daya Yerusalem, kuil ini digali secara tidak disengaja.

Yakni pada saat para arkeolog tengah mencari bukti pendudukan Zaman Besi di abad kelima.

Baca Juga: 'Ironis dan Memalukan,' Bisa-bisanya Israel Tak Tahu Terimakasih dan Menolak Kedatangan Putra 'Pahlawan' Perang Dunia II yang Selamatkan Ribuan Orang Yahudi dari Nazi

 

Penelitian baru pertama kali dilaporkan pada bulan Januari di jurnal Levant oleh profesor Yosef Garfinkel.

Garfinkel mengatakan kepada Live Science bahwa penemuan itu memberi "cahaya baru pada agama kuno di wilayah itu."

Tetapi seiring waktu kota-kota itu dibangun di atas sisa-sisa bangunan yang lebih tua.

Kemudian yang tersisa darinya yakni lapisan reruntuhan, yang menambah kompleksitas penggalian.

Baca Juga: Sekutu Dekatnya Kerjasama dengan China, AS Buru-buru Peringatkan Israel Tentang Hal Buruk Ini, Tapi Israel Menolaknya

Menggali Pengaruh Budaya Mesir Kuno

Para arkeolog percaya bahwa kuil itu telah diserang dan menyebabkan dinding serta langit-langitnya tang runtuh.

 

Sehingga reruntuhan itu menyegel banyak benda di dalamnya.

Kejadian itu terjadi pada hari kedua penggalian yakni juga saat mereka menemukan sebuah patung perunggu berlapis perak dari dewa utama Baaan, dewa Kanaan.

Baca Juga: Dulu Sok-sokan Saling Kritik Kejahatan HAM, China Kini Suntikkan Modal Besar pada Israel untuk Bangun Pelabuhan Haifa, Bagaimana dengan Amerika?

Kemudian beberapa hari kemudian patung lain ditemukan dari dewa Resheph, dewa yang terkait dengan tulah, perang, dan guntur dalam agama Kanaan kuno.

 

Kedua dewa ditampilkan "memukul musuh-musuh mereka" dengan satu tangan terangkat tinggi dan Garfinkel mengatakan patung-patung itu telah ditemukan di tempat suci terdalam kuil: "tempat kudus yang suci dari kuil."

Serta dua patung-patung dewa yang spektakuler, tembikar dan beberapa perhiasan berharga, termasuk dua anting-anting emas yang berasal dari sebelum 1150 SM juga ditemukan.

 

Terlebih lagi, para peneliti juga menemukan kuali perunggu, bilah dan kapak berdekorasi indah; panah dan manik-manik kaca dan emas.

Menurut Garfinkel, Mesir kuno memiliki "banyak pengaruh budaya" di Kanaan dan oleh karena itu, inilah mengapa kumbang scarab Mesir oval kecil dan jimat perak yang menggambarkan seorang dewi Mesir juga ditemukan di kuil Kanaan kuno.

Baca Juga: Mati-Matian Dirahasiakan Israel, Operasi Rahasia Agen Mata-Mata Mossad Ini Malah Dibongkar Perdana Menterinya Sendiri, Bocorkan Jenderal Iran Juga Jadi Sasaran Penculikan

(*)