Intisari-Online.com - Rusia dengan jelas menyatakan posisinya bahwa pulau Taiwan adalah bagian dari Republik Rakyat Tiongkok.
Hal itu terjadi karena mitra strategis Moskow dan Beijing berusaha untuk lebih menyelaraskan posisi mereka mengenai masalah geopolitik di seluruh dunia.
Melansir Newsweek, Selasa (12/10/2021), selama kunjungannya Selasa ke ibukota Kazakh, Nur-Sultan, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan sikap Moskow tentang masalah ini.
"Rusia, seperti mayoritas negara lain, menganggap Taiwan sebagai bagian dari Republik Rakyat China," kata Lavrov.
Hanya 14 negara saat ini, bersama dengan Vatikan, yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taipei.
Bahkan AS hanya mempertahankan hubungan informal dengan negara kepulauan itu sejak mengakui Beijing pada 1979, tiga dekade setelah kemenangan Komunis dalam perang saudara mendorong kaum nasionalis ke pengasingan melintasi Selat Taiwan.
Uni Soviet dengan cepat memihak sesama kekuatan Komunis yang baru, meskipun Moskow dan Beijing akan segera mengembangkan permusuhan mereka sendiri yang berlangsung selama sisa Perang Dingin.
Tapi sekarang, China dan Rusia lebih dekat dari sebelumnya.