"Danau ini sudah ada sejak era kolonialisme Belanda, sebelum tahun 1940-an. Dulunya di sini perkampungan," kata Muh, kepada TribunSolo.com, Rabu (6/10/2021).
Muh bercerita, jalan yang mengelilingi Rowo Jombor waktu itu hanya jalan setapak.
Lalu pada tahun 1965, danau buatan pemerintahan kolonial Belanda tersebut baru dibuatkan tanggul.
"Dulu disini hanya jalan setapak, talut danau tersebut baru dibangun tahun 1965," cerita Muh.
Sebagai informasi, Rowo Jombor ini berbentuk segi tidak beraturan, dengan panjang 7,5 kilometer.
Dengan kedalaman mencapai 4,5 meter, danau menampung air sebanyak 4 juta meter kubik.
Akhirnya setelah danau berdiri, banyak warga sekitar memanfaatkannya menjadi tempat wisata dan budidaya ikan.
Banyak warung apung ada di Rowo Jombor.
Baca Juga: Apa yang Didapat Pemerintah Kolonial Memaksakan Tanam Paksa?