Find Us On Social Media :

Keunikan Tenun Tradisional Kain Tais Feto dan Tais Mane di Timor Leste yang Istimewa, Ternyata Cara Membuatnya Gunakan Alat Sederhana Ini

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 9 Oktober 2021 | 14:42 WIB

Tais Timor Leste

Intisari-Online.com - Timor Leste merupakan sebuah wilayah bekas jajahan Portugis.

Portugis pertama kali datang ke Timor Leste pada abad ke-16 atau sekitar tahun 1520.

Kedatangan Portugis untuk menjajah wilayah Timor Leste.

Belanda dan Jepang juga sempat datang ke Timor Leste untuk menguasai wilayah tersebut.

Baca Juga: Indonesia Pun Kalah Telak Dari Timor Leste, Meski Menyandang Negara Miskin di Dunia, Timor Leste Justru Menjadi Negara Terbaik di Asia Tenggara Dalam Hal Ini

Timor Leste, yang terletak di bagian timur pulau Timor, adalah negara berdaulat baru pertama abad ke-21 pada 20 Mei 2002, dan negara termuda di Asia Tenggara.

Kain tradisional yang dikenal sebagai Tais telah dipakai di Timor Leste selama beberapa generasi.

Ini merupakan bagian penting dari warisan budaya nasionalnya.

Tais biasanya dibuat untuk keperluan upacara, bersama dengan bulu, karang, emas dan perak.

Baca Juga: Korbannya 6 Orang Termasuk 2 Awak Belanda, Kapal Perang Tjerk Hiddes Meledak Usai Bolak-balik Evakuasi Pasukan Sekutu dari Timor Leste selama Perang Dunia II

Kain ini memiliki makna simbolis penghormatan terhadap tamu, teman, kerabat dan leluhur.

Tais dulunya sakral karena hanya digunakan oleh orang-orang penting seperti liurai (raja) dan dalam upacara-upacara penting dimana dapat menunjukkan sebagai pakaian adat Timor Leste yang sakral.

Tais Timor Leste pada dasarnya merupakan kain yang diproses dengan alat tenun tradisional dan bukan mesin, alat tersebut dalam bahasa tetun disebut soru/songket.

Dengan proses tenun tersebut akhirnya menjadi tais dengan berbagai motif yang menunjukan budaya atau identitas dari masing-masing daerah di Timor Leste.

Baca Juga: Jadi Rumah Bagi Banyak Buaya, Inilah Danau Ira Lalaro di Timor Leste, yang Juga Rumah untuk Hutan Setengah Cekung yang Spektakuler

Tais tenun dapat dibagi menjadi dua yaitu tais feto (perempuan) dan tais mane (laki-laki) dari kedua tais feto dan mane adalah bentuk dan motif dari tais itu tersebut.

Dalam perkembangan saat ini tais bukan saja sebagai pakaian tradisional masyarakat Timor Leste, tapi juga sebagai salah satu warisan budaya.

Teknik kuno tenun Tais mendapat perhatian lebih di seluruh dunia sejak negara mencapai kemerdekaan dari Indonesia.

Baca Juga: Dibutuhkan 3 Perjalanan Berbahaya Kapal Perang untuk Evakuasi, Begini Ketika Pasukan Sekutu Dipukul Mundur oleh Jepang di Timor Leste selama Perang Dunia II

Kain tais dulunya terbuat dari kapas pintal tangan dan diwarnai dengan tanaman lokal.

Tetapi dengan perbaikan pewarna sintetis dan serat poliester, pewarnaan kain Tais menjadi lebih mudah.

Tais patut dipertahankan dan dikembangkan guna mempromosikan warisan budaya oleh masyarakat Timor Leste.

Baca Juga: ‘Saya Memiliki Mimpi…’ Songsong Masa Depan yang Lebih Baik, Seniman Muda Timor Leste Ini Desain Keramik untuk Kehidupan Mereka Melalui Pelatihan yang Disediakan

Seni dan kerajinan menarik lainnya termasuk keranjang dan tikar anyaman halus, lukisan, tembikar, perhiasan, boneka dan tas bersulam rumit, alat musik, pisau logam, dan ukiran kayu.

Seni dan kerajinan yang dibeli secara lokal merupakan hadiah yang luar biasa dan dapat dengan mudah diperoleh dari toko kerajinan tangan, kios pinggir jalan dan di pasar lokal di seluruh Timor-Leste.

(*)