Find Us On Social Media :

Dulu Sok-sokan Saling Kritik Kejahatan HAM, China Kini Suntikkan Modal Besar pada Israel untuk Bangun Pelabuhan Haifa, Bagaimana dengan Amerika?

By Tatik Ariyani, Jumat, 8 Oktober 2021 | 09:16 WIB

Pelabuhan baru di Haifa, dibangun oleh Shanghai International Port Group.

Pada Juni 2019, kota Haifa di Israel menandatangani kontrak 25 tahun dengan perusahaan China Shanghai International Port Group (SIPG), menentang tekanan AS.

Kontrak tersebut mencakup pembangunan dan pengoperasian pelabuhan pengiriman besar di Mediterania.

Pelabuhan yang mulai beroperasi bulan lalu memberikan Israel $290 juta melalui privatisasinya.

Para ahli percaya bahwa kontrak tersebut akan meningkatkan posisi negara itu sebagai pusat perdagangan regional.

Pelabuhan Teluk senilai $1,7 miliar akan memungkinkan kelas kapal kargo yang lebih besar, yang mampu membawa 18.000 kontainer atau lebih, untuk berlabuh di Israel.

Privatisasi juga diyakini akan membawa persaingan yang sangat dibutuhkan ke sektor ini yang menderita karena penundaan. Faktanya, Israel menjual pelabuhan milik negaranya.

Ini berfokus pada pembangunan dermaga pribadi baru untuk menurunkan biaya dan memangkas waktu tunggu di atas rata-rata kapal untuk dibongkar.

Hampir 99% dari semua barang dipindahkan masuk dan keluar dari Israel melalui laut. Namun, perlu ada peningkatan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Mati-Matian Dirahasiakan Israel, Operasi Rahasia Agen Mata-Mata Mossad Ini Malah Dibongkar Perdana Menterinya Sendiri, Bocorkan Jenderal Iran Juga Jadi Sasaran Penculikan