Find Us On Social Media :

Belum Kapok Deklarasinya Sebagai Presiden Ditolak Rakyat Papua, Benny Wenda Kembali Cari Panggung, Bawa-bawa PON sampai Rasisme

By Khaerunisa, Kamis, 7 Oktober 2021 | 16:00 WIB

Benny Wenda pemimpin ULWMP yang justru ditolak-tolak dan tidak diakui oleh Papua dan OPM sendiri

Baca Juga: Nyesal Baru Tahu, Ternyata Konsumsi Kunyit Bisa Cegah Penyakit Kronis nan Mematikan Ini, Efeknya Betul-betul Ampuh Seperti Obat

"Mereka membunuh kami karena kami berbeda, karena kami berkulit hitam," ujarnya.

Benny Wenda pun mengatakan bahwa lebih dari 50.000 orang Papua Barat telah mengungsi sejak Desember 2018.

Selain itu, menurutnya lonjakan pasukan pada bulan April telah menyebabkan tindakan keras lebih lanjut terhadap rakyatnya.

Benny Wenda sendiri melarikan diri dari tahanan Indonesia pada Oktober 2002 silam, ia diduga melarikan diri ke Papua Nugini sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke Inggris.

Baca Juga: 'Senjata Pemusnah Massal Sektor Keuangan' Terancam Lahir Kembali di China, Indonesia Punya Sejarah Sukses Menghadapinya, Strategi SBY Ini Jadi Kuncinya

Ia ditangkap polisi lantaran dituding menghasut masyarakat dan memimpin sejumlah pertemuan gelap untuk menyerang pos-pos TNI/Polri pada Juni 2002.

Pada 2003, tak lama setelah melarikan diri dari Indonesia, Benny memperoleh suaka dari Pemerintah Inggris dan menetap di sana bersama keluarganya.

Lama menetap di Inggris, Benny pun memiliki jaringan internasional yang luas, bahkan pernah bertemu Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang difasilitasi Pemerintah Vanuatu.

Jejaring internasionalnya semakin berkembang lewat penghargaan yang ia terima dari Dewan Kota Oxford pada 17 Juli 2019, yang juga membuat Pemerintah Indonesia meradang.

Baca Juga: Kisah Pedih Otto Warmbier, Baru Lulus SMA dan Berniat Keliling Dunia, Malah Justru Disiksa Berbulan-bulan di Korea Utara Hanya Karena Simpan Hal Sepele Ini Jadi Suvenir

(*)