China sendiri juga terlibat dalam bisnis pengembangan persenjataan hipersonik, meskipun Beijing lebih suka melakukan pengembangan drone.
Pada akhir 2019, negara komunis itu meluncurkan Dongfeng-17 (DF-17), yang merupakan rudal balistik jarak menengah yang dipersenjatai dengan kendaraan luncur hipersonik (GHV) DF-ZF.
Sejauh ini, di tahun 2021 saja, Korea Utara telah meluncurkan tiga senjata baru.
Sebelum peluncuran Hwasong-8, Korea Utara menembakkan rudal balistik dari kereta api serta hulu ledak yang diluncurkan kapal selam.
Yang terakhir ini digambarkan oleh rezim sebagai "senjata paling kuat di dunia".
Pada September 2017, Korea Utara juga melakukan uji coba senjata nuklir terbesarnya hingga saat ini.
Di situs uji Punggye-ri, Korea Utara meledakkan bom termonuklir yang diperkirakan memiliki hasil 100 hingga 370 kiloton.