Find Us On Social Media :

Kisah Para Perempuan Timor Leste: 'Langgar Tradisi' untuk Selamatkan Diri dari Perbudakan Nafsu Jepang pada Perang Dunia II

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 1 Oktober 2021 | 20:56 WIB

ilustrasi wanita Timor Leste

Pada 1975 di Timor Leste terjadi konflik perang saudara.

Gubernur Portugis di Timor Leste, Lemon Pires meminta Pemerintah Portugis untuk mengirimkan bantuan.

Tapi permintaan itu tidak ada jawaban, sehingga gubernur menarik pasukan ke salah satu pulau di Timor Leste, yakni Pulau Kambing.

Pada 28 November 1975, Timor Leste mendeklarasikan kemerdekaan dari Purtugis.

Baca Juga: Kisah saat China Gelontorkan Dana untuk Gerakan Kemerdekaan Timor Leste 'Lawan' Indonesia hingga 1.000 Warganya Pergi ke China untuk Belajar

Kemerdekaan wilayah Timor Leste diumumkan oleh Front Revolusi untuk Timur Leste Merdeka (Fretilin) yang merupakan salah satu partai di Timor Leste.

Fretilin mendeklarasikan Timor Leste sebagai Republik Demokratik Timor Leste.

Pendudukan Jepang di Timor Leste

Jepang tiba di timor Leste dengan kampanye brutal perbudakan seksual paksa yang dikenal sebagai jugun lanfu, atau wanita penghibur.

Baca Juga: Pulau Tak Berpenghuni Ini Salah Satu Pesona Timor Leste, Dianggap Suci oleh Masyarakat dan Ditandai sebagai Area Penting Bagi Burung-burung