Pulau Tak Berpenghuni Ini Salah Satu Pesona Timor Leste, Dianggap Suci oleh Masyarakat dan Ditandai sebagai Area Penting Bagi Burung-burung

Khaerunisa

Penulis

Pulau Jaco, salah satu pesona Timor Leste.

Intisari-Online.com - Meskipun merupakan negara kecil, sejumlah tempat jadi pesona Timor Leste yang menarik disambangi ketika berada di sana.

Bukan hanya seputar ibu kota Timor Leste, Dili, saja.

Di Timor Leste juga ada sebuah pulau tak berpenghuni bernama Pulau Jaco.

Meski ilegal untuk bermalan di pulau tersebut, namun untuk mengunjunginya di siang hari bukanlah masalah.

Baca Juga: Pemuda Timor Leste Cenderung Pindah ke Negara Lain untuk Mencari Kerja, Memangnya Seperti Apa Keadaan Perekonomian dalam Negeri?

Memang apa yang bisa ditemukan di Pulau Jaco Timor Leste ini?

Tentunya pemandangan menakjubkan bisa dilihat di pulau Jaco.

Air laut di sana jernih menuju biru muda kemudian menjadi lebih gelap menciuptakan gradasi, dengan pasir putih dan lingkungan tenang nan damai.

Melansir visiteasttimor.com, Pulau Jaco juga merupakan pulau terpencil di Pasifik dengan hutan yang penuh dengan berbagai jenis pohon.

Baca Juga: Asal-usul Orang Timor Leste, Pada 40.000 SM Orang Vedo-Australoid yang Berhubungan dengan Sri Lanka Tiba di Bumi Lorosae

Pulau ini terletak di titik paling timur pulau Timor.

Secara politis merupakan bagian dari Kecamatan Tutuala, Kabupaten Lautém.

Pulau Jaco dipisahkan dari pulau Timor oleh saluran sempit, yang hanya memungkinkan penyeberangan hanya dengan perahu kecil.

Pulau ini merupakan area sekitar 8 km dan paling banyak menjulang di atas laut.

Baca Juga: Tempat Paling Menarik di Timor Leste, Salah Satu Gunung Tertinggi Timor Leste yang Disebut 'Gunung Orang Mati' karena Sejarahnya

Pulau tidak berpenghuni ini dianggap suci oleh masyarakat asli.

Jika ingin mengunjungi pulau tak berpenghuni ini, Anda bisa bertanya pada para nelayan yang ada di pantai Tutuala.

Mereka biasanya akan menyeberangkan dengan perahu mereka seharga 10 USD, yang merupakan harga normal bolak-balik.

Untuk sampai di pulau itu, hanya memakan sekitar tiga hingga lima menit sekali jalan.

Baca Juga: Pemuda Timor Leste Cenderung Pindah ke Negara Lain untuk Mencari Kerja, Memangnya Seperti Apa Keadaan Perekonomian dalam Negeri?

Para nelayan akan menunggu hingga beberapa jam atau kembali lagi nanti.

Selain pemandangan yang memanjakan mata, pulau ini juga merupakan rumah bagi spesies burung endemik, termasuk merpati-kutuk dan burung peluit dada krem.

Pulau itu termasuk dalam Taman Nasional Nino Konis Santana, Taman Nasional pertama Timor-Leste, dibuat pada 3 Agustus 2007 oleh Departemen Luar Negeri Kawasan Lindung dan Taman Nasional orang Timor.

Pengunjung pulau ini juga biasanya bisa melakukan snorkeling dengan membawa peralatan sendiri.

Baca Juga: Sikapnya Mulai Mirip China, Mendadak InggrisMati-matian Ingin Kuasai Wilayah Sengketa Ini, Sampai Bikin Negara Amerika Latih IniAncam Perang!

(*)

Artikel Terkait